Home > Transportasi & Fasilitas Umum > Fasilitas Umum > transjakarta yang Eksklusif

transjakarta yang Eksklusif


653 dilihat

Jakarta - Saya turut prihatin dengan kecelakaan oleh busway yang terjadi belakangan ini. Seringkali kecelakaan terjadi di jalur busway yang notabene adalah jalur khusus
untuk bus ekspres, serba cepat, dan nyaman itu.

Namun, seringkali busway malah banyak membuat penduduk kota Jakarta dan pengguna jalan lainnya tidak merasa nyaman. Bahkan tidak aman. Survei transportasi terakhir khususnya angka kecelakaan dan data yang dihimpun kepolisian bahwa marka dan separator jalan di jalur busway yang tidak kelihatan sering membuat sepeda motor kelabakan sehingga terjadi kecelakaan.

Saat membaca mengenai kecelakaan seorang ibu penyeberang jalan saya turut berduka atas kecelakaan yang dialaminya. Apakah kecelakaan demi kecelakaan busway yang terjadi tidak membuat sopir dan petugas busway lainnya untuk lebih berhati-hati?

Saya sebagai pengendara sepeda motor seringkali merasa ngeri ketika hendak memutar 'U Turn' melewati jalur busway. Alangkah kencangnya sopir memacu bus dan sopir kadang sengaja memacu bus dan berhenti dekat sekali dengan kendaraan di jalur 'U turn' tersebut. Sehingga banyak yang merasa tidak nyaman dan mesti buru-buru ketika melewati 'U Turn'. Apalagi saat itu ada bus yang mendekat.

Pengalamanan ini juga saya temukan ketika hari Minggu siang saat melewati Jl Raya Tomang di perempatan Tarakan. Saat lampu hijau arah Cideng ke Tanah Abang menyala seharusnya bus berhenti karena traffic light di jalur busway merah. Namun, yang terjadi malah 3 bus menyelonong dengan cepat seakan-akan sopir mengisyaratkan bahwa pengguna jalan lain mestinya mendahulukan busway yang ekspres dan kencang ini. Baru giliran pengguna jalan lainnya.

Apakah hal ini tidak berbahaya? Apakah pengguna jalan lainnya juga pernah merasakan hal yang sama ini? Siapa yang seharusnya boleh menilang sopir yang kadang ugal dan selalu menjalankan bus cepat sekali dan melanggar rambu-rambu lalulintas? Polisikah atau DLLAJkah. Pemda perlu membentuk kesatuan sendiri untuk mengatur perilaku sopir busway tersebut?

Apakah kita tidak bisa lebih santun dan menghargai orang lain, nyawa pengguna jalan lainnya. Apakah arti mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi? Apakah hal ini masih relevan sebagaimana sebuah pelajaran moral yang pastinya di zaman dahulu Bapak, Ibu, dan kita semua pernah pelajari di bangku sekolah SD sampai dengan SMA?

Masihkah hal tersebut relevan untuk diingat, diamalkan, dan dilakukan? Di manakah
sebenarnya hak rakyat dan kewajiban Warga negara semestinya dalam tatanan masyarakat dan bangsa ini? Mari kita belajar dari pengalaman-pengalaman buruk yang merugikan karena ego dan perilaku kita pribadi sesaat. Baik sopir busway, pengguna jalan, pemakai motor maupun mobil.

Taatilah peraturan yang ada dan jangan sering kali kita alpa dan membela diri kita bahwa kesalahan yang kita perbuat wajar-wajar saja. Namun, jika orang lain yang berbuat pasti kita akan mencelanya tiada ampun.

Sehat Tan
Kompleks Daan Mogot Prima Bl A2/1 Jakarta
*****@****.***
0811904802

(msh/msh)






Baca Juga





SuratPembaca

Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.

Hubungi Kami

Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia

Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.

Kirimkan Masukan

[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00

Sosial