Home > Transportasi & Fasilitas Umum > Fasilitas Umum > Penumpang KRL Jakarta-Bogor 'Luar Biasa'

Penumpang KRL Jakarta-Bogor 'Luar Biasa'


609 dilihat

Jakarta - Saya ingin menyampaikan opini yang mungkin sudah sering ditulis orang lain. Saya mungkin juga mendukung teman-teman sesama pengguna kereta api. Tentang angkutan KRL (Kereta Rangkaian Listrik) Jakarta-Bogor sepertinya saat ini sudah semakin penuh penumpang.

Jumlah penumpang di jam sibuk (berangkat dan pulang kerja) bisa disebut dengan kata 'LUAR BIASA', jauh lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya. Tanpa membicarakan pelayanan dari PT. Kereta Api (Persero)(PT. KA) yang sangat timpang.

Saya dan pastinya pengguna jasa KRL lain, sangat meminta agar PT. KA mulai menyiapkan penjadwalan KRL dengan lebih maksimal, untuk secepatnya diterapkan, agar tidak terlalu sesak dan kelewat melebihi kapasitas karena jumlah penumpang KRL ekonomi, Express, ataupun Ekonomi AC sudah bertambah hebat.

Sempitnya suasana di dalam gerbong sudah tak karuan. Untuk berdiri saja sulit. Keringat di badan pun seperti orang main sepak bola. Belum lagi kereta mogok, keamanan tidak terjamin, pedagang layaknya pasar, atau gerbong tanpa lampu yang sering dimanfaatkan pasangan muda-mudi untuk sedikit memadu cinta saat kereta melintas di kawasan gelap, kaca KRL ekonomi AC yang sudah terbuka layaknya ekonomi biasa, dan banyak lagi.

Saya juga pernah melihat langsung kaki penumpang terjepit antara gerbong dengan tempat turunnya kaki di Stasiun Pasar Minggu, mendengar kabar penumpang jatuh dari atap, jatuh dari pintu, semua karena saking penuhnya kereta. Bisa juga menyalahkan si penumpang yang memaksakan diri plus menyalahi aturan naik KRL.

Mungkin salah satu penyebab semakin bertambahnya penumpang karena banyak dibangun perumahan di kawasan Depok-Bogor (tidak bermaksud menyalahkan para developer yang mewarnai wilayah Depok, Citayam, Bojong Gede, Cilebut, sampai Bogor dengan barisan perumahan). Calon pemiliknya 99% orang Jakarta.

Menurut kabar, rumah-rumah tersebut sudah terjual habis tapi belum semua pemilik tinggal. COBA BAYANGKAN. Bila semua sudah menempati rumahnya dan hampir seluruhnya menggunakan KRL untuk bekerja ke Jakarta, bagaimana penuhnya KRL yang sekarang saja sudah kelewat melebihi kapasitas? Bisa-bisa KRL mogok bukan karena kerusakan mesin tapi karena kepenuhan penumpang. Atau ibu-ibu dan bapak-bapak kantoran naik di atap serta persambungan kereta?

Bagaimana PT. KA menyikapi dan mengatasi hal ini? Apa akan membiarkan begitu saja? Semoga ada tindakan yang benar-benar nyata. Terima kasih atas tanggapannya.?? ?

Ramadhan YS
Cilebut Bogor
*****@****.***
081908120648
(msh/msh)






Baca Juga





SuratPembaca

Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.

Hubungi Kami

Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia

Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.

Kirimkan Masukan

[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00

Sosial