Home > Transportasi & Fasilitas Umum > Fasilitas Umum > Perjalanan Menegangkan dengan Bis Harum

Perjalanan Menegangkan dengan Bis Harum


1736 dilihat

Jakarta - Saya adalah pemudik Jakarta - Banjar Ciamis. Keberangkatan saya malam hari di hari Raya Idul Fitri pukul 8. Saya pergi ke Kampung Rambutan. Sampai di sana sekitar pukul setengah sembilan. Saya langsung mencari bis eksekutif Jakarta - Banjar.

Namun, tidak saya temukan dan karena waktu telah larut malam saya naik Bis Ekonomi 'Harum' dengan jurusan Jakarta - Pangandaran. Bis itu berwarna hijau dan ada tulisan besar bernama HARUM dengan plat nomor B 7818 XA. Yah, karena terlarut saya pun dengan terpaksa naik mobil itu.

Sekitar pukul 10 malam bis itu berangkat. Apa yangt erjadi? Pukul 10 lewat 5 bis itu berjalan bagai kura-kura. Sangat lambat perjalanan. Hal seperti itu berlangsung selama 15 menit. Kondektur segera meminta uang bayaran pada pemakai jasa tersebut. Dengan harga Rp 110,000 (ingat ini bis ekonomi). Yah, saya pun membayar 4 tiket dengan harga Rp 440,000.

Di tengah perjalanan bis berhenti di terowongan untuk memberi uang pada seseorang saya tidak tahu siapa dia? Ketika sampai Bogor bis mengganti ban kanannya. Namun, entah mengapa supir mengganti ban tersebut.

Nah, yang menegangkan adalah saat pukul 1 pagi. Hampir sampai Nagrek bis itu melaju dengan kecepatan mungkin 60-70 km/ jam. Ban kiri bus meledak dengan nyaringnya sehingga membuat penumpang terbangun. Supir bukannya mengurangi kecepatan justru malah menambah kecepatan dan baru sadar saat bis agak oleng ke kiri. Sopit lalu baru mengurangi kecepatan.

Akhirnya karena ban serep sudah dipakai ketika di Bogor bis pun kehabisan ban dan meminta PO Harum untuk membantunya membawa bis baru. Yah, dia mengulur waktu kami selama sejam setengah yang saya rasa cukup lama untuk saya.

Supir mengganti dengan bus berplat nomor B 7811 XA. Nah, ternyata saat saya perhatikan bis itu adalah bis Jakarta - Bandung. Begitu pun bis sebelumnya. Bis bantuan ini baru saja menempuh jarak Jakarta - Solo langsung mengantar kami ke Pangandaran.

Nah, bayangkan jika meledaknya ban tadi terjadi di Nagrek. Pasti bis kami sudah sampai jurang karena supir ini dibayar hanya 150,000. Supir ini pun terus mengoceh tak hentinya. Untungnya bis yang ia bawa lebih baik dari yang tadi dan supirnya pun sudah ahli membawa bis itu. Kami sampai di Banjar pukul 07.30 pagi. Padahal seharusnya kami sampai pukul 5.00 pagi jika hal itu tak terjadi.

Saat saya pulang naik bis lain ternyata harga tiket hanya 70.000 rupiah. Pelayanannya pun sangat memuaskan. Kondektur melayani penumpang bagai ratu dan memberi selimut, bantal, dan lainnya.

Dibandingkan dengan Bus Harum tadi kami bisa menggunakan uang itu untuk ongkos pulang pergi. Oh iya, ternyata Bis Harum tadi telah diambil alih oleh 'calo'. Harga di tiket sebenarnya dicoret menggunakan spidol. Sungguh jahat. Calo mengelabuhi sekitar 40/50 orang. Saya hanya bisa berkata dalam hati (semoga ini tidak terjadi pada orang lain dan membuat rakyat rugi).

Sungguh saya sangat kecewa dengan pelayanan Bis Harum. Tips untuk para pemudik jangan naik bis yang kondekturnya meminta naik bis secara memaksa. Bila tidak memakai seragam PO bis jangan dipercaya karena itu kemungkinan besar adalah calo.

Sri Isbianti
Jln Cipinang Cempedak 4 No 2 RT 7 RW 6 Jakarta Timur
*****@****.***
081316749065

(msh/msh)






Baca Juga





SuratPembaca

Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.

Hubungi Kami

Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia

Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.

Kirimkan Masukan

[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00

Sosial