Home > Transportasi & Fasilitas Umum > Fasilitas Umum > Hal Tak Diinginkan Benar Terjadi di KA Gajayana

Hal Tak Diinginkan Benar Terjadi di KA Gajayana


522 dilihat

Jakarta - Tanggal 5 Desember 2008 saya melakukan perjalanan dari Tulung Agung menuju Cirebon dengan Kereta Api Gajayana. Saat itu saya berada di gerbong 1 dengan nomor 2C (sebagai informasi gerbong 1 adalah gerbong paling belakang, dan tempat duduk saya adalah nomor 2 dari belakang).

Dari awal saya sudah agak tidak nyaman duduk di bagian belakang di gerbong terakhir ini karena reputasi Kereta Api Gajayana sendiri sudah cukup populer sebagai kereta eksekutif yang tidak aman. Ternyata hal yang tidak diinginkan benar-benar terjadi.

Ketika kereta api yang kami tumpangi berhenti disebuah stasiun kecil, antara stasiun Yogyakarta dan Purwokerto (saya tidak tahu tepatnya di mana, karena kejadiannya tengah malam), kaca pintu belakang kereta dijebol maling. Lalu kunci gerendelnya dibuka dan para jambret (kurang lebih 3 orang) masuk ke gerbong kami.

Beruntung saat itu penumpang di bagian belakang sedang terjaga, dan spontan kami melihat mereka yang mencoba masuk ke ruang gerbong, karena beberapa penumpang terjaga. Akhirnya gerombolan jambret ini membatalkan niatnya.

Setelah turun dari gerbong kami ternyata gerombolan jambret ini menjebol kaca pintu gerbong 2 yang posisinya berada di gerbong satu, dan kali ini mereka berhasil menjambret sebuah tas, dan langsung kabur.

Yang jadi masalah bagi saya adalah tidak adanya satu pun petugas keamanan yang ada pada saat itu. Bahkan bisa saya pastikan setelah jam 9 malam, tidak ada petugas keamanan yang mengontrol sama sekali ke gerbong kami. Bahkan, pegawai yang menawarkan makanan pun nampaknya enggan berjalan sampai ke gerbong kami.

PT KAI selalu sigap menaikkan harga ketika ada hari libur. Terbukti tarif yang saya bayar seharga 350 ribu rupiah naik sekitar 90 ribu, dibanding tarif biasa yang berkisar 270 ribu rupiah. Tapi, nampaknya peningkatan tarif yang cukup tinggi sama sekali tidak dibarengi dengan peningkatan pelayanan.

Kejadian di Kereta Api Gajayana ini sudah sering terjadi. Tapi, toh tidak nampak ada usaha dari PT KAI untuk memperbaikinya. Saya berharap ada perusahaan-perusahaan swasta yang mau membuka usaha di bidang ini. Saya merasa yakin selama perkeretaapian di Indonesia masih dimonopoli PT KAI maka tidak akan ada perubahan yang berarti.

Jawwas
Blitar
*****@****.***
08816215121

(msh/msh)






Baca Juga





SuratPembaca

Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.

Hubungi Kami

Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia

Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.

Kirimkan Masukan

[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00

Sosial