Kamis pagi, 5 Januari 2012, dari rumah saya hendak berangkat ke kantor yang berlokasi di Jl. Mampang. Berhubung kondisi saya sedang tidak sehat, saya baru bisa berangkat sekitar pukul 07.00 WIB dengan menggunakan angkot sampai di seberang Giant Kreo, Ciledug. Setelah di Kreo, saya melanjutkan perjalananmenggunakan taksi. Taksi yang ada dan kosong pada saat itu hanya taksi Express.
Saya tidak akan naik taksi kalau kondisi saya sehat, tentu saya lebih memilih naik ojek. Tapi berhubung saya ingin membunuh waktu di perjalanan dengan tidur, jadi saya terpaksa naik taksi Express dengan no lambung: TA 8049 yang dikemudikan pengemudi yang bernama Bapak Warja. Awal naik taksi, pengemudi ramah menyapa dan menanyakan tujuan saya. Saya menjawab,"Kita ke Mampang, Pak."
Kemudian saya tertidur karena kondisi saya waktu itu sangat mengantuk akibat minum obat. Setengah sadar saya masih bisa membuka mata sebentar dan saya lihat saya berada di daerah 200 meter sebelum Pasar Kebayoran Lama dan flyover Keb.Lama menuju Kebayoran Baru lengang alias tidak macet. Saya pun kembali memejamkan mata karena saya tidak menaruh curiga kepada pengemudi. Alangkah terkejutnya saya ketika terbangun karena mendengar suara kereta. Saya langsung sadar saya berada di Rawa Belong menuju Pejompongan. Dengan sabar saya bertanya kepada pengemudi,"Pak, tadi flyovernya yang menuju Kebayoran Baru macet ya? kok lewat sini?"
Pengemudi tersebut tanpa merasa bersalah menjawab,"iya, dimana-mana macet, kemarin lewat sini belum macet." Pengemudi itu tetap mengemudikan kendaraan tanpa menanyakan rute saya. Setelah terjebak kemacetan di Pejompongan dan beberapa jalan lainnya, tibalah saya di Tanahabang. Entah kenapa saya masih diberi kesabaran lebih oleh Allah, SWT, di saat saya terlambat (waktu sudah menunjukkan pukul 8.24) dan dibawa jalan-jalan oleh pengemudi taksi Express, saya masih bisa mengendalikan emosi.
Saya katakan kepada pengemudi itu,"muternya jauh banget, Pak, macet,kita kan mau ke Mampang kok lewat Tanahabang sih?" Tiba-tiba pengemudi itu marah dan membentak saya,"Ibu kalau mau ke Mampang bilang dari tadi!!! Ngapain juga saya mau ke Mampang tadi belok ke kiri!!! " Loh, kok jadi malah melemparkan kesalahan kepada saya, bukannya minta maaf?
Beginikah cara pegemudi Express melayani tamu?Tidakkah pengemudi itu berpikir bahwa saya sebagai tamu harus mengalami kerugian, terlambat sampai kantor dan juga harus membayar argo lebih mahal akibat kesalahannya?Sampai di kantor saya tiba pukul 09.08 WIB dan harus membayar argo Rp 75 ribu, padahal kalau pengemudi itu punya itikad baik, kalau benar salah mendengar bisa meminta saya mengulangi arah tujuan saya.
Tapi yang terjadi malah sebaliknya. Sudah salah dengar, tidak mau menanyakan kembali tujuan saya, membawa saya ke Pasar Tanahabang disaat saya sedang terburu-buru dan dalam keadaan tidak sehat, membentak-bentak saya ketika saya ingatkan salah tujuan serta tidak mau meminta maaf.
Sayang sekali,sepertinya manajemen taksi Express tidak memberikantraining kepada pengemudinya untuk memberikanpelayanan maksimal kepada penumpang. Sebagai perusahaan jasa transportasi seharusnyapenumpang dijadikan raj a bukan diperlakukan secara arogan. Terima kasih.
Citra
Komp. Nuansa Asri Cipadau
Tangerang
Baca Juga
SuratPembaca
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Kirimkan Masukan
[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00
Sosial