Home > Transportasi & Fasilitas Umum > Fasilitas Umum > Susahnya Mencari Taksi Argo di Paris van Java

Susahnya Mencari Taksi Argo di Paris van Java


838 dilihat

Jakarta - Bulan Desember 2007 saya ada pergi ke Bandung dan menginap di Hotel Hayakarta Dago. Selama di sana saya mengalami kesulitan mencari taksi argo. Setiap kali saya minta pihak hotel selalu tidak berani untuk memanggilkan dengan alasan "sudah ada taksi yang ngetem di depan hotel". Namun, sayangnya taksi yang ada di depan hotel adalah taksi yang harus tawar menawar harga dulu (ada argo tapi tidak mau memakai).

Ketika saya mencoba menelepon langsung ke operator taksi berargo maupun disarankan untuk jalan kaki dulu sampai Wisma Tomat yang berjarak lebih kurang 100 m karena takut sopir taksi mereka diancam oleh sopir taksi yang sudah ngetem lebih dulu di depan hotel. Hal yang sama juga saya temui ketika saya pulang dari Mall BSM. Jika saya ingin naik berargo saya harus berjalan kaki keluar gerbang dulu untuk bisa menggunakannya.

Bulan Juli 2008 saya kembali ke Bandung dan tinggal di Novotel. Ternyata hal tersebut juga sama terjadi di sana. Saya harus berjalan ke Kimia Farma untuk bisa naik taksi argo karena di depan hotel sudah ngetem taksi dengan sistem tawar menawar tersebut.

Bulan Juli 2010 saya ke Bandung lagi dan tinggal di Hotel Holiday Inn Dago. Saya kira "budaya" itu telah berubah. Ternyata lagi-lagi saya harus bersusah payah berjalan kaki keluar hotel sambil menggendong anak saya yang masih bayi demi mendapatkan "rasa nyaman" taksi argo itu meskipun terdapat perwakilan sebuah taksi dihotel itu. Dan, yang lebih parah meskipun saya sempat dicarikan taksi argo (setelah komplain dengan Duty Manajer Hotel), pada waktu pulang ke hotel taksi argo bekas saya tumpangi yang kosong. Pada saat itu ada tamu hotel yang akan menggunakannya 'dilarang' oleh Security hotel dan diminta menggunakan taksi abal-abal yang telah nongkrong di depan hotel.

Hal yang sama juga terjadi di depan gerbang PVJ. Apakah ada sistem premanisme taksi di Bandung? Lalu di manakah kebebasan memilih yang dimiliki konsumen? Mana rasa perlindungan yang bisa diberikan pihak keamanan hotel? Apakah pekerjaan Security hotel hanya untuk membukakan pintu dan mencek bagasi mobil serta tas bawaan tamu?

Saya bukan fanatik pada salah satu nama taksi apa pun namanya. Selama itu jujur pasti konsumen akan senang menggunakannya. Lalu apakah Dishub Bandung tidak tahu atau menutup mata dengan adanya taksi non argo yang beroperasi dan premanisme ini? Memang di Jakarta pun juga ada taksi yangg harus tawar menawar. Namun, di sana konsumen masih bisa memilih. Hal ini telah saya alami selama hampir 3 tahun. Entah tahun sebelumnya.

Kepada yang terhormat Bapak dan Ibu pejabat di Bandung saya berharap perbaikan image taksi di kota Paris van Java. Terima kasih.

Anti
*****@****.***
081545662474
Jl Pamularsih Raya 25 Semarang



(msh/msh)






Baca Juga





SuratPembaca

Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.

Hubungi Kami

Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia

Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.

Kirimkan Masukan

[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00

Sosial