Saya adalah seorang pelanggan setia Taksi Bluebird, dan adik perempuan saya adalah seorang karyawati yang bekerja di perusahaan yang menggunakan Taksi Bluebird sebagai taksi resmi perusahaan (sistem voucher). Pada tanggal 18 Maret 2012, sekitar pukul 19.15 WIB, saya sedang mengendari mobil saya bersama anak saya (2,5 tahun), istri saya yang sedang hamil dan adik perempuan saya dari arah Universitas Jakarta menuju arah Pondok Kelapa. Tepat di lampu merah depan Plaza Arion, kami berhenti, dan tiba-tiba saja satu mobil taksi bluebird dengan no pintu NM 127 dan no polisi B 2027 QR menyerempet mobil saya dari sebelah kiri. Pada saat kejadian lampu merah masih dalam keadaan merah (sekitar 10 detik lagi menuju hijau), supir taksi keluar sebentar melihat bekas serempetan di mobilnya, kemudian ketika saya hendak turun langsung masuk kembali dalam taksi, dan karena lampu sudah hampir hijau saya memutuskan tidak turun, karena saya berpikiran di seberang lampu merah, taksi akan berhenti untuk membicarakan kejadian yang baru saja terjadi dengan saya.
Tapi yang terjadi adalah taksi langsung ngebut, saya berusaha mengejar, membunyikan klason terus menerus, dan memberikan sinyal lampu jauh (sorot), tapi yang terjadi taksi semakin cepat lajunya. Saya berusaha mengejar tapi karena istri saya sedang hamil dan anak saya masih kecil, saya tidak berani memacu kendaraan saya dengan kencang, saya yakin sekali taksi berjalan lebih dari 100 Km/jam. Tapi tepat di lampu merah perapatan Kawasan Industri Pulau Gadung, ternyata taksi yang saya maksud tertahan lampu merah, sehingga saya sempat mengejar, dan langsung saya turun untuk memberhentikan taksi sebelum lampu hijau. Supir taksi setuju akan berhenti di perapatan yang mengarah ke Kawasan Industri Pulau Gadung. Saya langsung ambil ID pengemudi (Nama Pengemudi Syafril S. C, NIP 00057696), dan anehnya Pak Syafril mengaku tidak merasa menyerembet mobil saya (dan nada yang marah), dan tidak merasa saya klakson terus menerus dan saya kasi tanda lampu jauh (saya yakin sekali penumpanglah yang marah, sehingga tidak bisa menerobos lampu merah, dan penumpang langsung turun begitu berhenti dengan saya di perapatan Kawasan Industri Pulang Gadung).
Saya kemudian melaporkan ke Call Center Bluebird di 7971234 (diangkat oleh mbak Fika),dan disarankan untuk ke nomer pengaduan di 7971245, tapi setelah saya call sampai lebih dari 10 kali (bisa dilihat di log), tidak diangkat, kemudian saya kembali call ke 7971234 dan oleh mbak Fika dibuatkan pengaduannya, kemudian saya disuruh tunggu 10 menit karena akan ada security yang berangkat ke lokasi. Setelah setengah jam tidak datang juga, saya call kembali dan diangkat seorang wanita (saya lupa namanya), kemudian saya minta dibuatkan kronologisnya, kemudian saya ceritakan kembali seluruhnya, dan diminta menunggu 10 menit lagi karena security akan datang dari Kelapa Gading. Setelah kemudian saya menunggu setengah jam tidak ada juga saya kemudian menghubungi kembali 7971234 diterima Pak Hendro, dan saya diminta kembali menerangkan semua kejadian dari awal, kemudian saya ceritakan dan saya dijanjikan akan didatangi secuirty dari pool Cakung, tapi kemudian tidak datang juga dalam setengah jam.
Kemudian petugas pool Cakung menghubungi saya, dan meminta saya menerangkan dari awal lagi, saya marah dan mengatakan untuk menanyakan ke petugas yang sebelumnya, dan dijanjikan dalam 10 menit akan datang tim security. Karena dalam setengah jam kemudian tidak datang, saya memutuskan untuk pulang (karena ada pekerjaan lain yang sangat penting yang tidak bisa saya tinggalkan), tepat 2 jam sesudahnya ada seseorang yang mengaku security bluebird sudah di lokasi untuk memproses pengaduan saya (anehnya suara nya sangat sepi, tidak seperti di pinggir jalan). Pada saat proses menunggu ini, Pak Syafril (ketika saya sedang membeli Aqua), membersihkan bekas serempetan dengan menggunakan air di taksi dan di mobil saya, alasannya untuk mengetahui seberapa parah kerusakannya. Saya tentu sangat mengerti bahwa hal ini dilakukan untuk mengurangi tampat bekas serempetan yang terjadi, dan saya semakin kesal untuk hal ini (ini termasuk yang saya ceritakan ke semua pihak yang menanyakan kejadian).
Keesokan harinya saya dihubung seorang yang mengaku bambang mewakili bluebird (penanganan kecelakaan lalu lintas kalau saya tidak salah), untuk meminta maaf dan meminta saya "kembali" menceritakan kejadian dan hanya meminta maaf atas kejadian ini. Terus terang saya sangat susah memaafkan, karena akumulasi dari kejadian-kejadian sebelumnya, ditambah kondisi istri saya yang sedang hamil dan anak saya yang masih kecil. Saat ini istri saya masih dalam keadaan shock atas kejadian ini. Selama beberapa tahun menjadi pelanggan bluebird, saya baru kali ini mengalami hal ini, dan tentu saja sangat mengecewakan, karena selama ini setahu saya semua supir, dan pegawai lainnya (call center, admin), sangat santun dan hormat memperlakukan pelanggan.
Sampai dengan email ini saya tuliskan, tidak ada lagi seorangpun dari pihak bluebird yang menghubungi saya untuk memproses pengaduan saya ini, dan tentu hal ini sangat disayangkan untuk terjadi. Adik perempuan saya juga akan memproses pengaduan yang sama melalui perusahaannya, karena dia juga sangat kecewa untuk hal ini.
Jerry M.arthin Samosir
Jl. Taman Malaka Utara 9 Blok B16 No 8
Jakarta Timur
Baca Juga
SuratPembaca
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Kirimkan Masukan
[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00
Sosial