Arogannya Seorang Supir Taxi Express

Kejadian bermula pada tanggal 1 April 2012 sekitar jam 17.30. Setelah pulang dr Bintaro plaza, karena saya, istri dan anak (2 tahun) awalnya naik motor. Tidak lama kemudian turun hujan. Yang akhirnya saya berteduh dan memberhentikan Taxi express dengan nomor pintu MB 2340, untuk melanjutkan perjalanan istri dan anak.sedangkan saya melanjutkan perjalan dengan motor. Sewaktu taxi mulai berjalan mulailah supir taxi tersebut (istri saya tidak ingat namanya) berulah setelah menanyakan tujuannya (Kreo). Supir tersebut minta tambahan Rp 20 ribu dari argometer yang nantinya tertera dengan alasan tujuan dekat (Bintaro-Kreo).

Karena istri saya tidak mau menuruti permintaan supir tersebut. Lagi-lagi supir taxi tersebut menanyakan apakah bahwa istri punya uang untuk bayar taxi? Ditambah dengan omongan supir tersebut. Bertambah keselnya istri saya yang akhirnya minta turun dengan membayar sesuai argometer yang tertera kurang dari Rp 6000 dengan uang Rp 50 ribuan (dikarenakan istri tidak punya pecahan). Dan lagi-lagi si supir taxi tersebut dengan sombongnya menyuruh istri dan anak saya turun dari taxi. Disaat hujan masih turun. Dengan mengatakan bahwa kastomer si supir tersebut msh banyak menunggu.

Akhirnya disaat turun hujan istri dan anak saya turun ditengan jalan. Yang kemudian menelpon saya karena saya naik motor yang lebih dulu jalan di depan taxi tersebut. Yang sangat saya sesalkan adalah:

1. tidak adanya atitude supir taxi tersebut thdp seorang wanita dengan seorang anak umur 2 tahun yang menurunkan di tengah-tengah hujan.

2. apakah dibenarkan dari sisi manajemen meminta tambahan uang dari argometer yang tertera dengan alasan dekat (Bintaro-Kreo)?

Semoga hal ini menjadi perhatian manajemen Express, untuk mendidik supir-supirnya agar tidak hanya cakap dalam mengemudi, tapi cakap atitudenya.

M. Iqbal B
Jl. Cempaka 1/8 rt.14/02 Cempaka Putih barat
Jakarta pusat