Tanggal 13 Oktober 2009 pukul 12.45, saya naik Golden Taksi dari Setiabudi menuju Balai Kartini. Untuk menghemat waktu, saya minta pengemudi untuk lewat jalan pintas di Karet Pedurenan, di belakang Mall Ambasador.
Jalan ini agak sempit dan banyak ojek dan motor yang mangkal di sisi kiri-kanan jalan. Pada saat melewati jalan itu, sopir terlihat tidak sabar karena jalur mobil terganggu oleh banyaknya motor yang nongkrong. Mendadak sopir mengomel seperti ini, (maaf) "Ah, t*i." Saya diamkan saja karena memang kondisinya macet. Lalu setelah itu dia lanjutkan lagi, "Milih jalan lewat jalan tikus gini!! Mending jalan kaki aja lo." Mendengar itu saya sangat terkejut dan tersinggung.
Saat taksi keluar dari jalan tikus itu, sampai di pertigaan Casablanca, saya minta turun walaupun belum sampai tujuan. Saya katakan begini, "Bapak mau saya jalan kaki kan, mending saya jalan kaki." Supir tidak mengatakan apa-apa. Ciri-ciri sopir, umur sekitar 40-50 tahun, kulit hitam, rambut tipis, kurus, berkumis. Sayang saya tidak sempat mencatat nomor lambung taksi.
Saya mohon tanggapan dari pihak Golden Taksi untuk menegur dan tidak mempekerjakan karyawan yang kasar dan tidak profesional seperti ini. Terima kasih.
Amelia Indriani
Alam Segar 7/4, Pondok Indah, Jakarta 12310
Jakarta
Baca Juga
SuratPembaca
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Kirimkan Masukan
[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00
Sosial