Saya salah seorang konsumen Samsung dengan membeli produk home teather sekitar 3 tahun lalu. Home teather dengan jenis HT9 Model HT TQ25 saya pilih waktu itu karena kualitas suaranya yang baik dan dilengkapi beberapa fasilitas yang memadai walau harus saya tebus dengan harga yang tidak murah bagi saya, yaitu sekitar 3,5 jutaan waktu itu dengan uang tabungan. Singkat kata, kami puas dengan produk Samsung. Saya pun mulai melengkapi peralatan rumah tangga yang lain dengan produk Samsung seperti televisi dan mesin cuci yang saya berikan buat Ibu saya. Namun kepuasan saya itu lenyap seketika waktu DVD player home teather saya tersebut mengalami kerusakan dengan hilangnya suara pada peralatan tersebut dan tidak mendapatkan pelayanan after sales yang seharusnya seperti peralatan elektronik produk merek lain pada umumnya. Saya telah datang ke Samsung service di Jalan Diponegoro 28 Yogyakarta pada tanggal 25 September 2010 lalu dan menurut teknisi yang menerima, hanya kerusakan amplifier atau power pada unit DVD tersebut. Merekapun menjanjikan akan segera memperbaiki dan mengabari saya kalau sudah selesai memperbaikinya. Seminggu berlalu dan tidak ada kabar dari mereka. Saya kemudian berinisiatif menelepon dan ternyata mereka tidak bisa memperbaiki DVD player tersebut dengan alasan produk telah “dicancel”. Produk Samsung dengan harga 3,5 jutaan itu hanya dapat dipakai 3 tahun lalu menjadi barang rongsokan tanpa ada tanggung jawab after sales dengan tidak bisa diperbaiki sama sekali oleh fihak Samsung sendiri. Menurut mereka komponen sudah tidak keluar lagi. Saya jadi kaget dan jengkel atas pelayanan ini. Memang beginikah cara Samsung menangani produknya? Dilempar kepasaran tanpa ada jaminan after sales service sama sekali? Jika produksi itu dicancel, kenapa produk yang sudah terlanjur dipakai konsumen tidak ada pelayanan yang memadai? Inikah cara bisnis Samsung yang hanya mempertimbangkan keuntungan pemasukan tanpa memperdulikan konsumen? Dari pengalaman ini, sayapun jadi ragu untuk menggunakan produk-produk Samsung yang lain. Jangan-jangan akan bernasib sama, tanpa ada tanggung jawab after sales lagi. “Rongsokan” seharga 3,5 jutaan itupun masih saya biarkan di Cervis Center Yogyakarta tanpa tahu harus diapakan.
Noor Cholis Idham
Kandangsari 3/II Sukoharjo Ngaglik Sleman
Yogyakarta
Baca Juga
SuratPembaca
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Kirimkan Masukan
[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00
Sosial