Berikut ini adalah pengalaman yang saya alami pada saat membeli hape Smartfren. Tanggal 29 November 2010 saya membeli hape Smartfren tipe OT203C dengan nomor 0888-136-XXXX (ESN 3E8C1984) dari lapak Smartfren yang ada di salah satu sisi jalan di daerah kompleks perumahan Greenville Jakarta Barat. Yang melayani saya adalah seorang laki-laki bernama Anton dengan baju seragam Merah-Hitam Smart Telecom. Hape tidak bisa dites karena batere masih belum dicharge dan di jalan tidak ada sarana untuk mencolokkan charger. Sesampainya di rumah, hape langsung dicharge dari jam 17:00 sampai dengan tengah malam. Anehnya, selama hape dicharge, dilayar tertulis "No Battery". Sekalipun telah dicharge selama 5 jam lebih, tetap dilayar tertulis "No Battery". Tanggal 2 Desember saya menelpon Sdri. Lolyta (tim leader dari Smartfren yang menjual hape kepada saya) di nomor 021-9503-XXXX yang tertera di salah satu brosur hape Smart. Sdri. Lolyta meminta saya untuk datang ke lokasi lapak yang baru pada tanggal 3 Desember yaitu di halte busway Karet untuk bisa menukarkan hape. Tanggal 3 Desember saya mengirim orang saya untuk pergi ke halte busway Karet, tetapi sesampainya disana, ternyata tidak ada tim Smartfren. Saya kembali menghubungi Sdri. Lolyta yang kemudian memberikan informasi bahwa tim telah pindah ke halte busway Benhil. Saat orang saya menuju ke halte busway Benhil, saya mendapatkan SMS dari Sdri. Lolyta yang juga menggunakan nomor 0813-1232-XXXX yang mengatakan bahwa tim Smartfren telah berpindah lagi ke masjid BNI46. SMS tersebut juga menyarankan saya untuk mengunjungi Galeri Smartfren di ITC Fatmawati. Menanggapi hal ini, saya menjadi marah karena dijadikan bulan-bulanan oleh tim Smartfren pimpinan Sdri. Lolyta. Akhirnya saya memutuskan untuk tidak berusaha untuk mengejar keberadaan tim Sdri. Lolyta. Saya mempertanyakan Smartfren hal-hal berikut: 1). Mengapa tidak ada quality control dari gudang yang mengeluarkan stok sehingga hape rusak malah dijual ke pelanggan? Jelas ini sengaja mengarah ke penipuan. 2). Tim sales sepertinya hanya mengejar target, tapi sebenarnya tidak peduli terhadap pelanggan. Barang jelas-jelas rusak, tapi tetap dijual kepada saya. Saya minta ganti, malah dipermainkan kesana kesini. Saya juga menerima SMS dari 0813-1232-XXXX yang berisi: "Makanya ibu jngn beli hp sma kwn cwo lolyta mrka gak ada garansi ibu?". Apakah ini yang ditraining oleh Smartfren kepada tim salesnya? 3). Kenapa tim sales Smartfren lebih suka menggunakan nomor hape dari operator lain pada saat berhubungan dengan pelanggan? Nomor hape Sdri. Lolyta yang tertera dibrosur Smartfren adalah 021-9503-XXXX. Saya habis banyak pulsa untuk berkomunikasi dengan tim Smartfren yang menggunakan nomor operator lain tersebut, padahal saya memiliki nomor Fren lainnya. 4). Saya juga tidak diberikan kwitansi untuk pembelian ini sehingga saya sulit untuk bisa datang ke galeri untuk meminta ganti. Maka dari itu saya tidak punya pilihan lain untuk menukarkan hape ini saya harus mengejar tim yang menjual hape ini kepada saya. Saya sangat kecewa atas pelayanan Smartfren yang tidak menghargai pelanggannya. Nilai uang dan waktu yang saya keluarkan untuk mengurus hape rusak ini jauh lebih tinggi daripada uang Rp 200 ribu yang saya bayarkan. Mungkin dilain hari saya seharusnya berpikir dua kali jika ingin membeli hape Smartfren agar tidak tertipu lagi.
Nyo Yoanita Soraya
Cidodol RT 11/12
Jakarta Selatan
Baca Juga
SuratPembaca
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Kirimkan Masukan
[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00
Sosial