Tidak bosan-bosannya saya menulis surat untuk PT. KCJ, karena sampai saat ini, sama sekali belum ada kenaikan pelayanan yang berarti bagi kami pelanggan (bukan penumpang) KRL. Mumpung masih hangat, saya ingin berbagi pengalaman saya tadi malam, 01-02-2012, yang harus terdampar kurang lebih satu setengah jam di stasiun Jatinegara, dan bahkan ada yang sudah menunggu dua jam.
Saya tiba di Jatinegara sekitar pukul 20.30 WIB untuk ke arah Bekasi. Saat itu kondisi stasiun penuh orang yang menunggu KRL karena ada antrian kereta di stasiun Manggarai yang berefek ke stasiun Jatinegara. Berdasarkan informasi, antrian ini terjadi karena ada KRL ekonomi yang mogok di stasiun Cawang. Saat itu diumumkan posisi KRL Ekonomi menuju Bekasi masih tertahan di Stasiun Gondangdia dan KRL AC tertahan di Juanda. Tidak lama kemudian masuk KRL dari arah Bekasi menuju Manggarai. Kami berharap setelah tiba di Manggarai, KRL itu akan kembali ke Bekasi. Akan tetap, lagi-lagi diumukan KRL masih di Gondangdia tanpa ada konfirmasi kira-kira berapa lama lagi KRL akan datang, sehingga pelanggan tetap berharap KRL segera datang tanpa mencari alternatif lain.
Orang-orang yang sudah lebih lama menunggu dibanding saya, mulai marah dan mendatangi pengawas peron. Rata-rata pelanggan bertanya, mengapa KRL yang tadi berangkat menuju Manggarai tersebut tidak kembali ke Bekasi untuk mengangkut pelanggan yang terjebak dengan situasi ini. Jawabannya KRL sudah masuk Depo. Tidakkah PT. KCJ ada sedikit kepedulian untuk mementingkan pelanggan daripada ‘ogah rugi’ karena KRL yang sudah masuk depo harus keluar lagi? Mengapa selalu pelanggan yang dirugikan? Kami bukan hanya rugi waktu, tapi juga lelah fisik karena fasilitas Stasiun yang sangat tidak memadai untuk sekedar menunggu kereta.
Kami juga menyadari, petugas stasiun hanyalah ujung tombak yang menjalankan tugas dan bukan pemutus. Saat itu Kepala Stasiun sudah tidak ada, dan bapak-bapak yang stand by menurut kabar hanyalah petugas TU tidak dapat memberi solusi apapun, hanya menyuruh petugas outsourcing kesan kemari untuk mencari informasi. Sudah saatnya PT. KAI dan PT. KCJ sebagai anak perusahaan mereformasi diri, menggunakan tenaga-tenaga profesional yang dapat memberi solusi, dan menghapuskan sistem dinasti yang ‘asalkan bapaknya pegawai PT.KAI, anaknya juga pegawai PT.KAI’.
Banyak orang-orang cerdas dan pintar di negara ini yang dapat membuat transportasi massal yang mengutamakan pelayanan yang lebih nyaman, aman dan tepat waktu. Masih banyak yang perlu dibenahi dan menjadi PR (Pekerjaan Rumah) seperti KRL yang mogok, telat, gangguan sinyal dan wessel, peron yang penuh pedagang, peron yang rendah sehingga penumpang harus lompat panjat, dan fasilitas stasiun yang seharusnya memadai.
Belum lagi kami yang sudah membeli tiket KRL AC, ternyata di stasiun transit yang tersedia KRL Ekonomi, dan tidak ada pemberitahuan posisi KRL AC sehingga terpaksa menyambung rute dengan KRL Ekonomi. Akhir kata, sampai kapan PT. KAI, PT. KCJ, dan semua pihak yang terkait dengan permasalahan KRL ini akan terketuk hatinya untuk memperhatikan pelanggan (sekali lagi : bukan penumpang)?
Jangan hanya seperti saat ini yang mengutamakan pengurusan kartu COMMET tapi pelayanan masih saja sangat buruk, sehingga terkesan hanya untuk gaya-gayaan saja. Terima Kasih.
radlia safriani
pondok kelapa
jakarta timur
Baca Juga
SuratPembaca
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Kirimkan Masukan
[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00
Sosial