Kejadian ini berawal dari 3 bulan yang lalu, saya memiliki laptop Acer tipe AO722 yg baru saya beli -/+ 10 hari, saya sering menyimpan laptop di dalam tas kalau mau berpergian, mengingat ukuran laptop ini yg mini dan sangan mobile. Namun hari itu naas bagi saya, karena waktu menggeluarkan laptopnya dari tas saya, LCD laptop tersebut blank dan seperti retak/pecah. Tanpa berfikir panjang saya membawanya ke Acer service center mengingat laptop ini baru saya beli dan masih bergaransi. Awalnya saya tidak mengetahui Service Acer ada di pekanbaru setelah saya search di internet.
Sesampainya di Service center acer, awalnya saya ingin claim garansi, namun menurut CS nya, LCD laptop saya pecah dan untuk garansinya hangus. Dan harus ganti LCD. Dan CS informasikan biaya pergantian LCD, saya terkejut dengan biaya yang melebihi Rp 1.5 juta (setengah dari harga laptop saya). Saya minta penjelasan dari CS tersebut kenapa LDC nya mudah rusak. CS menginformasikan bahwa jika LCD yang rusak secara fisik tidak bisa tercover garansi. Dan akibat kenapa LCD ini bisa pecah mungkin karena tekanan dari dalam tas saya. Mengingat jarak LCD dengan keyboarnya sangat dekat, saya memaklumi hal tersebut, mungkin itu kesalahan dan kelalaian saya.
Saya meminta penurunan harga LCD tersebut kepada CS, mengingat usia laptop saya baru 10 hari dan saya rasa saya pantas untuk mendapatkan keringanan biaya pergantian LCD. Dan saya merasa ini bukan sepenuhnya kesalahan saya. Karena saya sudah menggunakan tas laptop dan tingkat keamanan yang tinggi yang diperlukan laptop ini. Dan biasanya saya menyimpan laptop tersebut di dalam tas tidak apa-apa. Setidaknya saya berharap mendapatkan diskon untuk pembelian LCD tersebut, namun permohonan saya ditolak. Jujur harga LCD tersebut sangat memberatkan bagi saya.
Singkat cerita, saya meminta CS memanggil atasannya, saya ingin berbicara dengan atasannya langsung tentang keringanan harga LCD tersebut. Namun bukan penawaran yang saya dapatkan. Tetapi saran untuk menganti LCD tersebut ke toko luar. Saya menanyakan ke aslian dan kualitas dari LCD dari toko luar tersebut kepada atasannya. Dia menjawab untuk kualitas lebih kurang sama. Dan harga jauh lebih murah. Ironis memang yang saya terima, atasan acer tersebut membenarkan dan mengakui kalau sparepart dia (acer) lebih mahal dari yang competitor lainnya (berbeda dari pernyataan yang saya terima dari CS sebelumnya yang menyebutkan “Harga sparepart yang kami tawarkan relativie murah dan bersaing dengan competitor lainnya”). Saya tidak mengetahui mengapa ada perbedaan pendapat antar pegawai Acer tersebut dan entah mana pernyataan yang benar dari keduanya.
Benar saja, diluar saya mendapatkan LCD tersebut dengan harga murah (setengah harga LCD di acer), namun untuk kualitas, saya memberi nilai “0” untuk LCD tersebut, karena baru 1 bulan saya menggunakannya, tampilan LCD tersebut kuning dan terbelah 2. Jujur saya marah dan kecewa dengan saran yang saya dapati langsung dari pihak Acer tersebut.Awalnya saya berat hati untuk membeli LCD di luar takut tidak sesuai dengan yg di harapkan. Mengingat pegawai Acer tadi memberikan penjelasan tentang kualitas dan harganya, saya jadi tertarik. Namun nasib saya mungkin lagi apes waktu itu, jujur saya jera menggunakan laptop merek Acer, harga sparepartnya yang mahal dan itupun telah diakui oleh pihak Acer service Pekanbaru.
Yang tidak habis pikir oleh saya, kenapa pihak acer memberikan saran ke dua untuk pelanggannya yg tidak mampu untuk membeli sparepartnya yg mahal dapat menggunakan sparepart bajakan (tidak asi). Terlintas dipikiran saya saat ini adalah acer terkesan sengaja meletakkan harga tinggi untuk sparepartnya supaya pelanggan bisa beralih ke sparepart bajakan (tidak asli) supaya lepas dari tanggung jawabnya terhadap produk yang di produksinya, mengingat jika kita membeli sparepart asli di acer resmi hanya mendapatkan garansi sparepart satu bulan, jika nanti lewat dari satu bulan ternyata sparepart yg kita beli rusak, alhasil kita terpaksa membeli sparepart baru mengingat garansi sparepart awal sudah habis, siapa konsumen yang mau menerima pengalaman demikian? Konsumen mana yang tidak marah?
Mungkin itu yg saya maksud “Acer melepaskan tanggung jawab terhadap konsumennya dan lebih baik menyarankan konsumennya menggunakan sparepart bajakkan, karena setelah itu adalah diluar tanggung jawab mereka”. Saya kecewa dengan pelayanan acer service pekanbaru, yang terkesan “melemparkan” pelanggannya yg tidak mampu membeli sparepart asli dapat memilih untuk membeli sparepart bajakan. Saya juga ingin tegaskan kepada Acer untuk tidak lagi “melempar” saran yg demikian bagi pelanggan acer, walaupun pada akhirnya saya tidak mendapatkan potongan harga dan tidak mampu membeli sparepart aslinya, setidaknya saya tidak diarahkan untuk menggunakan sparepart bajakan.
Bagaimana nasip konsumen acer lainnya yg menerima saran yg sama seperti saya? Saya mengharapkan dari pihak Acer agar dapat menurunkan harga sparepartnya lagi supaya tidak memberatkan konsumen. Dan tidak mengarahkan konsumennya untuk menggunakan sparepart bajakan apapun itu alasannya. Ini benar-benar merugikan saya sebagai konsumen, setidaknya konsumen diberikan keringanan untuk harga sparepart sesuai dengan ketentuan yg berlaku, supaya konsumen tetap menggunakan sparepart original dari Acer, dan suatu waktu jika ada calon konsumen yg ingin membeli laptop acer, mereka sudah mengetahui sparepart acer tersebut mudah didapat, bukan bajakan.
Salam,
Teguh Julianta
Jl. Sultan Syarif Kasim No, 2A
Pekanbaru
Baca Juga
SuratPembaca
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Kirimkan Masukan
[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00
Sosial