Jeleknya Sistem dan Pelayanan Indosat

Saya mulai menggunakan kartu pasca bayar Matrix pada tahun 2010 atas nama perusahaan tempat saya bekerja. Beberapa bulan setelah itu saya mulai daftar paket internet unlimited Indosat. Selama setahun lebih menggunakan nomor tersebut, saya cukup mendapatkan banyak masalah. Tapi disini saya hanya akan menceritakan masalah saya yang terakhir yang sampai tulisan ini dibuat belum terselesaikan juga. Pada bulan Maret 2012 saya melakukan cek tagihan saya, ternyata disitu tertera jumlah lebih dari Rp 500 ribu, jauh diluar kebiasaan saya.

Kemudian saya melakukan cek untuk melihat detail tagihan saya, ternyata sebagian besar dari tagihan tersebut adalah charge dari GPRS retail dimana seharusnya beban tersebut tidak dikenakan ke saya karena saya ikut paket unlimited, kemudian pada tanggal 15 Maret 2012 saya menghubungi pihak indosat untuk menanyakan hal tersebut baik melaui telepon maupun email. Dan diinformasikan bahwa saya memang masih terdaftar pada paket unlimited tersebut, dan memang ada kesalahan system yang mengakibatkan adanya tagihan GPRS pada billing saya. Kemudian saya bertanya kapan masalah tersebut akan selesai ? Diberitahu akan segera diproses dan saya disuruh menunggu selama 7 hari kerja kemudian akan dihubungi oleh pihak indosat untuk updatenya. Setelah 7 hari kerja itu berlalu, ternyata tidak ada yang menghubungi saya sampai malam hari.

Akhirnya saya pergi ke gallery indosat sarinah untuk menyelesaikan masalah saya ini, sampai disana saya bertemu dengan CS yang tidak bisa memberikan solusi sampai akhirnya saya bertemu dengan supervisornya bernama Maya. Supervisor tersebut mengatakan akan segera diproses dan akan terus dikabari follow up nya ke saya. Tapi ternyata tidak juga dihubungi, dan akhirnya saya datang lagi ke galeri Indosat Sarinah. Supervisor tersebut seolah-olah melempar tanggung jawab. Seharusnya dihubungi oleh pihak call center la.. ini la itu la. Saya benar – benar dibuat bingung. Akhirnya saya keluar dari galeri tersebut tanpa ada penyelesaian masalah dan janji untuk follow up lagi. Saat itu, supervisor tersebut memberikan nomor handphone supervisor di gallery indosat.

Beberapa hari setelahnya saya mencoba telepon, tetapi Maya tidak ada di tempat. Akhirnya pada hari Kamis, 29 Maret 2012 saya berinisiatif untuk datang kembali ke Galeri, dan saya dialihkan ke supervisor yang satunya lagi bernama Umar. Ternyata Umar belum di briefing oleh Maya, dan akhirnya saya menjelaskan kembali dari awal masalah saya. Setelah menjelaskan panjang lebar, akhirnya Umar hanya dapat menjanjikan akan di follow up. Itulah kata – kata yang sudah saya dengar berkali – kali tanpa ada hasil.

Pada hari itu umar berjanji akan menghubungi saya untuk update tentang investigasi dari permasalahan saya. Malam harinya, saya di telepon oleh Umar, dan beliau hanya menyampaikan kalo permasalahan saya telah diteruskan ke unit terkait, dan masih harus menunggu. Dan sampai saat ini, saat saya menulis dan mengirimkan artikel ini, nomor telepon yang diberikan kepada saya tidak pernah diangkat jika saya hubungi. Dan saat ini tagihan saya sudah mencapai 6 digit tanpa ada kejelasan solusi apapun.

Nessya Callista
Jl. Bendungan Hilir XII. No 17
Jakarta