Depok - Saya membeli sebuah unit Blackberry Torch berwarna hitam garansi distributor Comtech (CTN/Trikomsel Seluler) pada Desember 2010. Unit tersebut berfungsi dengan baik sampai tiba-tiba 3 minggu belakangan ini baterainya menjadi cepat habis, unit cepat panas, dan tidak dapat menangkap sinyal dengan baik (dimana saat Onyx saya menangkap sinyal Telkomsel full bar, Torch saya malah mendapatkan sinyal SOS).
Saya membawanya ke Customer Service Comtech di Pacific Place, dan solusi yang bisa ditawarkan hanyalah meng-upgrade OS. Konyolnya,petugas menyatakanbahwa ia tidak bisa meng-upgrade data-data sehingga semua data akan hilang. Rasanya cukup banyak beredar tutorial di internet, bahkan di manual Desktop Manager Blackberrysendiri tentang bagaimana mem-backup data, baik data pesan, buku alamat, maupun aplikasi pihak ketiga (third party application). Kecewa dengan ketidakkompetenan petugas Customer Service Comtech, saya pun meng-upgrade OS Torch saya sendiri dengan OS yang teranyar, agar data-data saya tidak hilang.
Rupanya masalah baterai cepat habis, dan unit cepat panas tidak kunjung hilang. Awalnya saya mencoba mengabaikannya, karena OS saya sudah ter-upgrade. Maka saya pun membeli baterai cadangan, sehingga dalam sehari saya bisa berganti baterai apabila baterai original (bawaan dari paket pembelian) habis. Rupanya, unit tersebut malah makin menjadi-jadi. Kini, dalam 24 jam saya harus 3 kali berganti baterai yang telah di-charge dengan kapasitas penuh. Saya menyadari bahwa unit terasa panas sekali di separuh bagian bawah (bagian tempat prosesor dan antena berada).
Saya merasa yakin bahwa ini adalah cacat produk (defect) dari unit Blackberry Torch saya. Ketika saya membawa unit ini ke Comtech pusat (Kelapa Gading), tak dinyana, solusi yang ditawarkan oleh teknisi adalah men-downgrade OS Blackberry saya, dengan keterangan bahwa semua data akan hilang (kecuali yang tersimpan di media card). Lagi-lagi, tentu saja ini sangat lucu, karena saya telah menjabarkan permasalahannya terlebih dahulu, dan men-downgrade OS tentunya bukan solusi yang logis, karena sebelum OS tersebut di-upgrade pun, masalahnya sudah timbul. Teknisi tersebut mengatakan, barulah ketika unit dikembalikan kepada kondisi factory default seperti pada saat pembelian, unit bisa diperiksa mesinnya. Pemeriksaan mesin ini akan berlangsung minimum 14 hari kerja, tanpa disediakan unit pinjaman sebagai pengganti sementara. Saat saya tanyakan, apakah benar waktu servis bisa mencapai lebih dari sebulan seperti yang sering dikeluhkan di berbagai surat pembaca, teknisi tersebut pu n mengiyakan.
Saya merasa harusnya permasalahan defect seperti ini bisa diselesaikan dengan penggantian unit (unit replacement). Toh, Blackberry saya resmi, dalam kondisi yang sempurna, dan cacat (unit panas, baterai cepat habis) bukan berasal dari kelalaian saya.
Sungguh miris bagaimana RIM bisa menggandeng distributor yang sangat tidak profesional sebagai distributor resminya. Dan menimbulkan rasa iri ketika membaca bagaimana pelanggan Blackberrydi luar negeri cukup menelepon untuk mendapatkan unit penggantinya ketika dirasakan terdapat cacat produk.
Saat ini saya tidak yakin dengan apa yang harus saya lakukan dengan Torch saya, yang kini menjadi smartphoneyang sangat tidak smart (dimana saya tidak bisa mendapatkan sinyal dan harus mengganti baterai terus-menerus).
Fauziah Zen
Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Kampus Depok, 16424
*****@****.***
081289236593
http://www.fauziahzen.me
(wwn/wwn)