Bengkel Flagship Yamaha tidak Memiliki SOP

Pada pertengahan bulan Mei saya menelepon bengkel Flagship Yamaha yang beralamat di Cempaka Putih. Adapun tujuannya adalah untuk mendaftar service motor dikarenakan motor saya yang sudah cukup berumur sehingga saya rasa diperlukan service besar untuk mengembalikan kinerja motor tersebut.

Oleh si penerima telepon kemudian dicatat nama, nomor polisi motor dan juga nomer telepon saya yang bisa dihubungi. Kemudian dia mengatakan bahwa untuk service besar harus antre selama 3 (tiga) bulan, dan dia mengatakan bahwa saya akan dikabari kemudian. Sebulan kemudian karena tidak ada kejelasan jadwal, saya kembali menelepon. Dengan jawaban standar mereka menjawab bahwa saya harus menunggu selama 3 (tiga bulan).

Bulan berikutnya saya kembali menelepon karena sampai saat itu tidak ada kabar berita tentang kejelasan jadwal service motor saya tersebut. Si penerima telepon mengatakan bahwa harus menunggu 3 (tiga) bulan karena service penuh sampai lebaran. Sekarang sudah bulan September dan lebaran sudah berlalu sebulan yang lalu dan tidak ada kabar berita. Setelah saya pikir-pikir, mungkin yang dimaksud Lebaran oleh pihak bengkel Flagship adalah kapan yang entah kapan perayaannya.

Tahun lalu saya pernah dikecewakan bengkel yang sama dengan pelayanan yang tidak berorientasi kepada kepuasan konsumen. Keluhan saya memang akhirnya ditanggapi, tetapi hal itu terjadi setelah saya menulis surat pembaca di Kkompas.com ini. Saya ingat bahwa saya diminta menandatangani surat pernyataan yang menyatakan bahwa semua keluhan telah ditindaklanjuti dan perbaikan telah dilakukan.

Saya bertanya-tanya dalam hati, kalau hal itu memang sudah dilakukan sejak setahun yang lalu, mestinya saya saat ini tidak kembali mengalami hal seperti ini. Tahun ini saya mengalami hal yang sama. Satu hal yang bisa saya petik dari hal ini adalah Bengkel Flagship Yamaha yang katanya merupakan bengkel rujukan untuk seluruh bengkel Yamaha adalah mereka tidak memiliki SOP kerja yang jelas, sehingga sampai 4 (empat) bulan sampai sekarang saya tidak mendapatkan kepastian tentang jadwal service tersebut.

Apa susahnya sih membuat jadwal untuk layanan service. Bukankah satu service besar bisa diukur berapa lama pengerjaannya? Dengan jumlah mekanik yang dialokasikan untuk melakukan service dan jumlah orang yang mendaftar service, bukankah bisa diperkirakan, kapan waktu pelayanan service motor untuk masing-masing pendaftar. Bisa meleset memang tapi setidaknya perkiraan ada, dan si pendaftar bisa tahu kapan kira-kiranya dia bisa melakukan service tersebut. Bukankah segala sesuatunya harus direncanakan?

Ataukah bengkel Flagship Yamaha tidak punya perencanaan? Lantas apa bedanya bengkel Flagship Yamaha dengan bengkel-bengkel biasa di pinggir jalan yang bahkan tidak menyandang nama Bengkel resmi. Di bengkel tersebut saja service besar bisa dilakukan hanya 1 (satu) atau 2 (dua) hari saja, sedangkan dulu saya mengalami di bengkel Flagship Yamaha, service bisa berlangsung sampai 1 (satu) MINGGU dan itu pun masih harus datang lagi-datang lagi karena masih ada keluhan dan penyakit tambahan.

Kebesaran nama Yamaha, gencarnya iklan di media dan principal yang berasal dari Jepang bukanlah suatu jaminan bahwa anda akan mendapatkan pelayanan purna jual setelah anda membeli produk mereka. Hal ini sungguh saya alami sendiri dan sangat yakin akan hal tersebut, karena Bengkel REsmi Yamaha lainnya pun pelayanannya bisa dikatakan payah.

Kepada khalayak semua, sebaiknya memikirkan kembali kalau anda sekalian ingin membeli produk motor dari pabrikan ini, karena sepeda motor yang kita beli kinerjanya hanya bagus satu atau dua tahun saja, setelah itu kinerjanya akan menurun jauh.

Hal yang harus dilakukan adalah dengan melakukan service besar untuk mengembalikan kinerja sepeda motor tersebut. Kalau anda sekalian hanya mengandalkan bengkel resmi tersebut, maka bisa dipastikan bahwa anda tidak akan mendapatkan pelayanan yang memadai, meskipun anda berani membayar mahal untuk biaya service dan suku cadang yang harganya sangat mahal. Akhirnya saya melakukan service di bengkel biasa saja karena kalau menunggu bengkel resmi, mungkin sama saja seperti menunggu lebaran kuda.

Saat ini pun, mengingat bahwa motor yang saya miliki sudah berumur, saya bermaksud untuk membeli motor baru, dan tentu saja Yamaha tidak ada dalam daftar pilihan saya. Untuk para konsumen hendaknya berpikir berulang kali sebelum membeli suatu produk, terutama bila produk tersebut memerlukan perawatan berkala, karena bila pelayanan purna jual tidak bisa anda dapatkan, maka sia-sialah produk yang anda beli dan pemborosan uanglah yang anda alami.

Menanggapi keluhan yang disampaikan oleh Bapak Ade Gumilar mengenai “Bengkel Flagship Yamaha tidak memiliki SOP” pada tanggal 25 September 2013 dan dimuat di media elektronik Kompas.com, kami dari Yamaha Indonesia Motor Manufacturing perwakilan FSS meminta maaf atas ketidaknyamanan yang telah dialami beliau. Kami dan Bapak Ade telah bertemu dan kami telah menjelaskan kepada yang bersangkutan tentang permasalahan yang membuat beliau kecewa dan menyelesaikan permasalahan yang dialami.

Kami juga telah melakukan evaluasi dan perbaikan di FSS dan kami dengan Bapak Ade sepakat bahwa masalah yang dialami telah selesai. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing akan terus meningkatkan pelayanan untuk kepuasan pelanggan dengan memberikan produk dan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan moto Yamaha “Semakin di Depan”.

Hormat kami, Manufacturing Rep. Office DKI Jakarta