CIMB Niaga dan Hypermart
Home > Pemerintah > Sistem > CIMB Niaga Tidak Aman dan Hypermart Ceroboh

CIMB Niaga Tidak Aman dan Hypermart Ceroboh


1522 dilihat

Saya adalah nasabah bank Niaga. Tanggal 29 /11, saya menyadari bahwa ATM saya hilang. Saya sendiri tidak ingat bagaimana ATM saya bisa hilang. Setelah sadar, saya lalu menghubungi call center niaga untuk memblokirnya. Transaksi terakhir yg saya lakukan adalah penarikan tunai tanggal 26/11 di ATM Margocity.

Namun operator menginformasikan bahwa di tanggal 27/11 terjadi 5x transaksi belanja debet dengan total Rp. 1.703.458. satu transaksi dilakukan di Hypermart Depok, dan 4 lainnya di Hypermart Pejaten Village (PV). Saya sangat kaget, bagaimana mungkin orang tersebut begitu bebasnya menggunakan uang saya dengan berbelanja debet. Bukankah seharusnya ada PIN yang tidak dia ketahui? Lalu kenapa dia bisa menguras ATM saya dengan mudahnya?

Saya pun menanyakan hal ini kepada pihak Niaga, dan jawaban mereka sangat mengejutkan. Menurut penjelasan mereka, kartu ATM debet memang tidak dilengkapi dengan fitur otorisasi PIN setiap transaksi melalui debet, hanya tanda tangan. Saya sempat tidak percaya mendengar penjelasan mereka. Jelas ini sangat merugikan dan saya sebagai nasabah merasa tertipu.

Apabila ATM nasabah jatuh ke pihak lain tanpa diketahui, sebelum nasabah sempat memblokir, mungkin uang di dalamnya sudah terkuras. Dan pihak Bank lepas tanggung jawab. Kita ketahui bersama, begitu mudah menirukan tanda tangan yang ada di belakang kartu. Apalagi, sekarang semakin banyak orang yang melakukan transaksi secara debet. Saya tidak habis pikir dengan Bank Niaga ini, apalagi saat saya complain mengenai ini, pihak Niaga berdalih: “ Bank-bank lain juga masih begitu bu”.

Sungguh jawaban yang sangat tidak bertanggung jawab. Complain saya pun sampai saat ini tidak ditanggapi. Padahal karena sangat buruknya pengamanan mereka, uang saya sudah dikuras. Saya sudah tertipu oleh Bank Niaga. Selain itu, saya juga sangat kecewa dengan pihak Hypermart PV. Saya sudah mendatangi Hypermart tersebut, dan melihat sendiri bukti transaksi yang dilakukan oleh pencuri. Dalam bukti tersebut, dia sepertinya berusaha menirukan tanda tangan saya, namun jelas terlihat itu tidak mirip.

Dia hanya menirukan huruf pertama, dan selebihnya salah/berbeda. Pada bagian atas tanda tangan saya, terdapat tulisan nama saya dalam huruf arab, sementara si pencuri hanya menarik garis lurus. Anehnya, kasir hypermart tetap meloloskan transaksi tersebut. Ada 4 transaksi dengan jeda waktu masing-masing hanya 10 menit. Keempat tanda tangan juga berbeda dan tidak mirip.

Tapi keempatnya diloloskan oleh kasir yang teledor. Untuk urusan ini, kasir-kasir Hypermart PV memang sangat teledor. Saya berbicara bukan tanpa bukti. Sudah sering sekali saya berbelanja di sana dengan debet, dan kasir tidak pernah mengecek tanda tangan saya.

Begitu selesai tanda tangan, dia langsung menyimpan bukti ke dalam lacinya. Bahkan, sebulan lalu suami saya juga pernah bertransaksi debet dengan ATM saya, dia lalu membubuhkan tanda tangannya (yang notabene sangat berbeda dengan saya), dan lucunya, kasir pun tetap meloloskan, dan kami pun sangat heran.

Menurut Hypermart, kejadian seperti saya sudah berulang kali terjadi, ini adalah bukti bahwa mereka tidak memperbaiki sistem. Mereka membiarkan kasir-kasir mereka teledor. Padahal, kasir diperbolehkan untuk mengecek KTP apabila tanda tangan terlihat berbeda, namun itu tidak dilakukan. Hypermart mengaku bahwa kasir mereka selalu mencocokkan tanda tangan, namun pengalaman-pengalaman saya membuktikan sebaliknya.

Bahkan pada akhirnya setelah kasus tanda tangan saya ini, mereka mengakui bahwa kasirnya memang tidak bisa mengecek secara detil. Sebenarnya secara tidak langsung mereka mengakui keteledorannya. Namun, tetap saja mereka menolak bertanggung jawab, padahal jelas, keteledoran kasir mereka merugikan konsumen. Saya sungguh sangat kecewa.

Perusahaan sebesar Hypermart, yang sudah jelas melakukan keteledoran masih saja menolak kenyataan. Dengan ini saya akan mengadukan Hypermart kepada YLKI dan tentu saja Bank Niaga.

Saya juga memutuskan untuk menutup rekening saya disana, karena alasan keamanan. Berhati-hatilah, masih banyak Bank yang tidak mengutamakan keamanan nasabah. Dan masih banyak kasir-kasir di toko yang tidak pernah mengecek tanad tangan. Dan bila sudah kejadian seperti ini, kita hanya akan mendapatkan permohonan maaf.

intan putri hertyas
kalibata city, tower borneo, unit 5/AT
jakarta selatan




Source : kompas


Baca Juga





SuratPembaca

Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.

Hubungi Kami

Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia

Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.

Kirimkan Masukan

[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00

Sosial