Bandara Hussein Sastranegara Bandung
Home > Pemerintah > Sistem > Kecewe Dengan Pelayanan Bebas Fiskal

Kecewe Dengan Pelayanan Bebas Fiskal


806 dilihat

Saya seorang mahasiswi Indonesia yang sekarang sedang menyelesaikan studi S2 di Malaysia. Minggu lalu, saya mendapatkan pengalaman kurang menyenangkan sewaktu hendak terbang dari Bandung ke KL. Berdasarkan aturan fiskal yang baru, pelajar Indonesia yang sedang bersekolah di luar negeri tidak harus mengurus bebas fiskal di counter bebas fiskal. Cukup menunjukkan visa tinggal serta alamat di luar negeri yang terdapat di dalam paspor. Setidaknya itu yang biasanya saya lakukan kalau terbang ke Malaysia dari bandara Sukarno-Hatta Jakarta.

Tetapi minggu lalu, sewaktu terbang dari Bandung saya diminta ke counter bebas fiskal. Memang di Bandung tempat untuk mengurus bebas fiskal bagi WNI yang menetap di luar negeri dan WNI yang baru sekali berpergian di luar negeri tidak dipisah. Pada saat mengurus fiskal saya diminta untuk menyerahkan fotokopi paspor. Kebetulan pada saat mengurus fiskal suami saya menelpon, bertanya mengapa saya menghabiskan waktu yang cukup lama di counter check-in. Saya katakan pada suami saya kalau saya lagi mengurus fiskal dan prosedurnya berbeda dengan prosedur yang di Cengkareng.

Di Bandung pelajar Indonesia juga harus mengurus bebas fiskal dan menyerahkan fotokopi paspor. Begitu saya menutup telepon, wajah petugas fiskal mendadak menjadi kurang menyenangkan. Lalu tiba-tiba dia berkata “disini paspornya harus difotokopi, kalau tidak mau difotokopi terbang dari Jakarta saja” dengan nada yang kurang enak didengar. Lalu kemudian dia memotokopi paspor saya dan setelahnya menagih uang Rp. 2000,- untuk ongkos fotokopi. Saya sangat kecewa dengan pelayanan fiskal di Bandung. Pertama petugas itu sangat tidak sopan dengan mencuri dengar pembicaraan saya di telepon dan berbicara dengan perkataan seperti itu kepada saya. Kedua, setau saya pelajar Indonesia yang sedang bersekolah di luar negeri tidak harus mengurus bebas fiskal seperti orang-orang yang baru pergi ke luar negeri.

Kalaupun memang harus, mengapa di bandara Sukarno Hatta saya bisa langsung saja masuk tanpa perlu mengurus bebas fiskal? Ketiga, ini yang paling saya tidak suka, ongkos Rp.2000,00 untuk fotokopi 2 halaman adalah sangat tidak masuk akal. Tahun lalu ketika pelajar masih harus mengurus fiskal, saat terbang dari bandara Sukarno-Hatta, fotokopi paspor dan kartu pelajar tidak dikenakan biaya sama sekali. Tetapi di Bandung, mereka mengenakan biaya untuk ongkos fotokopi. Bayangkan jika dalam satu hari ada ratusan orang yang terbang ke luar negeri dan setiap orang harus memotokopi paspor mereka di bandara. Berapa banyak keuntungan yang diperoleh oleh mereka. Ini sama saja dengan pungli. Saya mohon pihak yang berkaitan menindaklanjuti. Dan saya ingatkan untuk penumpang yang hendak berpergian ke luar negeri dari bandara Hussein Sastranegara, Bandung sebaiknya semua surat-surat untuk mengurus bebas fiskal sudah difotokopi sebelumnya. Jadi tidak perlu membayar ongkos fotokopi.

Widyastuti
Jl. Mekar Subur I no. 4 Cijerah
Bandung




Source : kompas


Baca Juga





SuratPembaca

Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.

Hubungi Kami

Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia

Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.

Kirimkan Masukan

[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00

Sosial