Kejadian ini bermula dari perilaku militeristik satpam perumahan kotawisata. Saya seorang warga dari sebuah Muster dikotawisata, kebetulan hendak melihat rumah-rumah lainnya di dalam kotawisata. Ketika itu saya sekeluarga hendak mampir untuk melihat Muster montreal, kabarnya banyak rumah dijual maupun dikontrakan di lokasi tersebut siapa tau ada yang menarik di hati. Tetapi rencana saya berubah menjadi kejadian yang tidak menyenangkan, seorang satpam yang berjaga meminta saya untuk menunjukan KTP, yang kebetulan karena saya juga warga kotawisata.
Seperti biasa ketika hanya berjalan sebentar disekitar perumahan saya tidak terpikir harus membawa identitas lengkap. Sehingga KTP saya dan dompet tentu saja saya tinggal dirumah. Tetapi respon yang saya dapat sungguh diluar dugaan, walau sudah saya jelaskan bahwa saya adalah warga kotawisata, tetap tidak diijinkan masuk ke kluster Montreal. Dan satpam tersebut meminta saya menghadap komandannya di POSKO satpam Kotawisata.
Walaupun dongkol saya dengan tanpa curiga mengikuti satpam tersebut ke POSKO Satpam sambil berharap sang Komandan Satpam yang akan saya temui dapat memberikan solusi yang melegakan. Setelah masuk dalam ruangan Komandan tersebut, saya dikelilingi oleh banyak sekali satpam yang memberikan rasa tidak nyaman dan tidak bersahabat. Tetapi tetap saya beranikan diri menyampaikan keluhan saya sebagai warga kotawisata mengenai kerepotan yang kami alami.
Bukannya solusi yang saya peroleh tetapi intimidasi yang saya rasakan, sudah disampaikan bahwa saya ini juga warga kotawisata dan siap menyampaikan rasa tidak menyenangkan atas perlakuan mereka melalui surat pembaca. Kemudian saya tanyakan nama komandan satpam tersebut, tetapi dengan sontak beberapa satpam yang lain berteriak menantang nama mereka juga dicantumkan dan terdengar juga suara-suara yang menunjukan sebenarnya mereka memang tidak suka dengan warga mereka sendiri.
Waduh, kecewalah saya terhadap perlakuan satpam kotawisata yang sebenarnya kita sebagai warga jugalah yang membayar gaji mereka, tetapi apa yang kita dapat? Perlakuan yang tidak menyenangkan dan tidak nyaman. Saya jadi berfikir apakah saya hidup dalam lingkungan perumahan atau dalam tangsi militer? Tentunya perlakuan ini berbanding terbalik dengan keramahan marketing kotawisata, yang mengedepankan pelayanan konsumen clan bersahabat, sehingga orang tertarik untuk tinggal di kotawisata. Seandainya kami dari awal tau akan berhadapan dengan perilaku satpam yang militeristik tentu tidak akan ada yang mau tinggal di kotawisata.
Radityo Muhammad
Kota Wisata Paris Blok C4
Jakarta
Baca Juga
SuratPembaca
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Kirimkan Masukan
[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00
Sosial