Pengambilan Kendaran Samsat Berbelit-belit

Rabu, 6 April 2011 keluarga saya mengalami kecelakaan menabrak pejalan kaki di daerah Gajah Mada secara tidak sengaja yang mengakibatkan pejalan kaki patah tulang dan pengendara motor/ keluarga saya karena menghindari ikut terlempar juga, hingga sampailah pada sebuah Rs. di mangga Besar. Saya selaku dari keluarga si penabrak sudah melakukan musyawarah di Rumah sakit tersebut kepada keluarga korban.

Pada saat itu saya tidak terpikirkan bahwa dalam sebuah kecelakaan harus ada kesepakan tertulis kepada kedua belah pihak, saya sendiri sudah panik karena mesti mengurus untuk biaya keluarga juga korban. Singkat cerita perdamaian kepada korban sudah dilakukan dan akhirnya saya membawa keluarga saya pulang untuk di obati alternatif. Keesokannya saya ke Samsat untuk mengambil motor keluarga saya namun jawaban dari sana harus ada surat pernyataan bersama padahal saya sudah jelaskan bahwa saya sudah berdamai dengan pihak korban.

Saya tetap disuruh buat surat itu, lalu saya bilang kl saya tidak sempat meminta no kontak dan alamat korban. Petugas Samsat memberikan sebuah alamat, coba kamu datangi dulu" ujarnya. Pada hari Minggu saya coba datangi kesana namun keluarga korban sudah pindah kos kata pemilik kos disana dan dia tidak mengetahui alamat pindahnya. Saya pun lalu datangi rumah Rt setempat dan menanyakan tentang korban dari pihak Rt tidak tau menau karena tidak pernah melapor.

Akhirnya saya pun kebingungan keesokannya mendatangi kantor Samsat pelayanan kecelakaan lagi saya jelaskan bahwa pihak korban sudah pindah dan tidak dapat menemukannya. Petugas kemudian memberikan no telp keluarga korban pas saya telp tidak aktif. Saya kemudian tambah bingung lagi harus bagaimana ini, apa memang harus seperti itu pengambilan motor kecelakan di Samsat padahal saya sudah berusaha. Tetapi tidak diberikan solusi jadi ribet bolak balik ke Samsat.

Abdul Kholis
Jln. H. Suaib Rt 10/003 No. 61A Petukangan Sel
Jakarta