Pelayanan PT. PLN Rayon Bintaro Jaya

Saya adalah pelanggan PT. PLN Cabang Bintaro sejak tahun 2006 dengan daya 4400 Watt. Sejak saat itu saya selalu melakukan pembayaran tepat waktu, meskipun beberapa kali sempat terjadi kesalahan tagihan. Setelah mengirimkan surat keberatan, baru kemudian PT. PLN Cabang Bintaro melakukan penyesuaian tagihan yang sesuai dengan pemakaian saya.

Selanjutnya pada bulan Desember 2009 saya pindah ke Brussels, Belgia dalam rangka penugasan. Rumah sempat saya kontrakkan kepada 2 penyewa yang berbeda dan selama dikontrakkan tersebut rekening tagihan tetap dibayarkan oleh penyewa. Saya kembali ke Indonesia pada tanggal 2 Januari 2014 dan ketika melihat tagihan-tagihan yang dibayarkan oleh orang yang menyewa rumah saya, terlihat angkanya cukup besar.

Oleh karena itu, pada tanggal 8 Januari saya menghubungi PT. PLN APJ/UPJ Bintaro dan menanyakan mengenai opsi listrik prabayar untuk mengurangi pengeluaran listrik. Saya mendapatkan penjelasan dari Sdri. Devi Eka (front desk officer) bahwa pilihan listrik prabayar hanya berdaya 2200 Watt ke bawah. Ketika saya menanyakan apakah ada pilihan prabayar 4400 Watt, Sdri. Devi bersikukuh menjelaskan bahwa pilihan listrik prabayar hanya untuk daya sebesar 2200 Watt ke bawah. Saya agak ragu untuk menerima pilihan 2200 Watt, mengingat selama ini kami menggunakan daya 4400 Watt karena adanya 4 unit Air Conditioner (AC) yang terpasang di rumah.

Akhirnya Sdr. Devi menyarankan agar dilakukan assessment atas penggunaan listrik di rumah saya. Saya sepakat dan hasil dari assessment adalah rumah saya memerlukan daya listrik sebesar 4400 Watt. Berdasarkan hasil assessment saya kembali ke kantor PT. PLN APJ/UPJ Bintaro dan kembali diterima oleh Sdri. Devi.

Saya menjelaskan hasil assessment tersebut kepada yang bersangkutan dan kembali menanyakan apakah ada opsi listrik prabayar berdaya 4400 Watt. Sdri. Devi menegaskan bahwa opsi yang tersedia hanyalah 2200 Watt ke bawah. Karena tidak ada pilihan lain akhirnya saya sepakat dan tanggal 9 Januari 2014 saya membayar ongkos perubahan daya dari 4400 Watt pascabayar menjadi 2200 Watt prabayar. Sejak saat itu kami hanya menggunakan 1 unit AC dan tidak terjadi masalah.

Akan tetapi pada bulan April 2014 saya dan keluarga berkunjung ke rumah teman di wilayah Kramat Jati dan saya mengetahui bahwa ternyata pilihan 4400 Watt prabayar tersedia. Saya sempat tidak percaya dan mengacuhkannya, karena kami tidak mendapatkan masalah dengan listrik prabayar 2200 Watt. Keadaan berubah setelah ketika Bapak dan Ibu mertua datang dari daerah dan menginap di rumah. Kami menghidupkan 2 unit AC dan sejak saat itu (sekitar tanggal 14 April 2014), listrik di rumah saya sering mati.

Kemudian pada tanggal 25 April 2014 (Jumat), istri saya mencoba menelpon ke nomor telepon layanan aduan (no. aduan P060CPX) dan menyampaikan keluhan listrik mati tersebut. Alangkah terkejutnya istri saya ketika mendapatkan penjelasan bahwa ternyata pilihan prabayar berdaya 4400 Watt memang ada! Ditambahkan bahwa apabila istri saya ingin menambah daya listrik maka diharuskan untuk membayar Rp. 1.700.000.

Untuk menindaklanjuti pengaduan tersebut, saya dan istri pada tanggal 28 April 2014 (Senin) datang ke kantor PT. PLN APJ/UPJ Bintaro dan menyampaikan keluhan kami tersebut (diterima oleh Sdri. Devi). Sdri. Devi tidak mengakui bahwa dirinya telah menyampaikan informasi yang salah kepada kami pada tanggal 8 Januari 2014. Yang bersangkutan bersikukuh bahwa dirinya telah menyampaikan bahwa pilihan listrik prabayar berdaya 4400 Watt ada.

Saya akhirnya meminta untuk berbicara dengan pimpinan Sdri. Devi bernama Sdr. Dwi Hantoro. Dengan ringan Sdr. Dwi Hantoro menyatakan bahwa tidak mungkin informasi mengenai opsi listrik prabayar berdaya 4400 Watt tidak disampaikan oleh front desk officer. Ketika saya mengatakan bahwa Sdri. Devi sebagai front desk officer tidak menyampaikan informasi tersebut, Sdr. Dwi mengatakan bahwa hal tersebut bukan kesalahannya.

Yang bersangkutan juga meminta bukti-bukti bahwa Sdr. Devi tidak menyampaikan informasi yang benar. Tentu saja saya tidak memiliki bukti bahwa Sdr. Devi telah menyampaikan informasi yang salah, sebab semua disampaikan secara verbal. Saya telah menyampaikan bahwa tidak mungkin saya meminta opsi 2200 Watt seandainya saya tahu bahwa opsi 4400 Watt, sebab berdasarkan assessment yang dilakukan oleh petugas PT. PLN APJ/UPJ Bintaro saya memang membutuhkan daya sebesar 4400 Watt dan selama ini saya juga menggunakan listrik pascabayar berdaya 4400 Watt. Sdr. Dwi menyatakan tidak dapat menerima penjelasan saya dan bersikukuh agar saya membayar Rp. 1.700.000 untuk penambahan daya.

Ketika saya menyampaikan bahwa hal ini akan saya laporkan ke Direksi PT. PLN, Sdr. Dwi dengan ringan mempersilakan agar hal tersebut dilaporkan seraya memberikan kartu tanda pegawainya untuk dicatat. Terus terang sebagai seorang pegawai negeri yang selama 16 tahun terakhir banyak terlibat dalam membantu BUMN mendapatkan mitra kerjasama dari luar negeri, merasa kecewa dan marah atas pelayanan PT. PLN APJ/UPJ Bintaro.

Saya tidak mendapatkan penjelasan yang benar terkait dengan pilihan-pilihan listrik prabayar yang ada, namun hal tersebut tidak dapat terbukti secara hitam di atas putih karena pelayanan tersebut dilakukan secara verbal dan tidak terekam. Sebagai pegawai negeri yang memiliki komitmen dan menjunjung tinggi kejujuran, saya sangat kecewa atas ketidakjujuran PT. PLN AJP/UPJ atas kesalahannya dalam menyampaikan informasi.

Saya mempertanyakan kejujuran dan komitmen pelayanan PT. PLN AJP/UPJ Bintaro yang memanfaatkan situasi bahwa informasi yang salah tersebut disampaikan secara verbal dan tidak terekam. Mohon perhatian pimpinan PT. PLN dalam hal ini. Terima kasih.