Urung Bayar PBB di BRI Unit P Bulan

Jakarta - Tanggal 5 Agustus 2008 saya pergi ke BRI Unit P Bulan untuk membayar PBB. Ini adalah kali pertama saya membayar PBB. Saya sampai di BRI pukul 12:30. Sebelumnya saya dapat informasi kalau pelayanan tutup pukul 14:00. Ketika saya sampai layanan sedang istirahat dan pintu ruko (kantor berbentuk ruko) ditutup dan dikasih celah satu badan. Jadi tetap ada yang bisa keluar masuk.

Saya adalah satu-satunya pelanggan yang menunggu di situ dan duduk di kursi barisan depan. Saya bertanya pada kasir loket apakah pembayaran PBB dilakukan di loket ini? Dia cuma menjawab layanan baru buka pada pukul 13:00. Oke-lah, saya tunggu, dan mungkin pembayaran langsung di loket, pikir saya.

Selang setengah jam kemudian atau pada pukul 13:00 sudah banyak pelanggan lain yang berdatangan. Yang semula saya kira pembayaran PBB dilakukan di loket tetapi dilakukan di front desk. Saya mendatangi front desk dan bertanya, "bayar PBB di sini?" "Iya, Pak, udah ambil nomor antrian?" katanya sambil melayani pelanggan lain tanpa melihat saya.

Lalu, saya katakan saya sudah setengah jam menunggu apa harus menunggu lagi? Sementara saya adalah pelanggan pertama dan yang paling lama menunggu. "Iya, Pak, sudah peraturan," kata Customer Service-nya yang tidak sempat saya tanya namanya. Oke kalau itu peraturan saya terima. Tapi, bagaimana saya tahu peraturan itu kalau tidak ada yang menginformasikan?

Saya sampai di sini pintu tetap dibuka tapi kantor ini dalam keadaan kosong? Lalu, di mana yang namanya pelayanan itu? Customer Service-nya terdiam. Tapi, tetap tidak mempedulikan saya. Dengan perasaan kesal saya tinggalkan BRI. Saya urungkan niat bayar PBB.

Cerita pelayanan buruk BRI yang selama ini cuma saya baca di rubrik pembaca media internet atau pun surat kabar kini saya alami langsung. Wah, apes benar saya. Bayangkan, saya wajib pajak yang ingin membayar pajak pun masih dipersulit.

Ramadani Saputra
Jl Sei Belutu No 56 C Medan
*****@****.***
0811634131

(msh/msh)