Home > Pemerintah > Informasi > Pungutan Pembuatan KTP di DKI

Pungutan Pembuatan KTP di DKI


768 dilihat

Jakarta - Kejadian ini miris sekali. Janji-janji Bang Foke ternyata ga terbukti. Pungli zamannya Bang Yos lebih malu-malu daripada sekarang zaman Bang Foke. Dengan terus terang dan arogannya petugas Kartu Tanda Penduduk (KTP) di Kelurahan Bukitduri meminta pungli.

Awal mulanya begini. Karena istri mau buat KTP DKI maka istri meminta surat pindah dari Jawa Tengah (Jateng) ke DKI. Dari level RT sampai dengan Kecamatan lalu susduk di Jateng, semua gratis. Ga ada pungutan apa pun dan ga ada? petugas yang berdalih meminta buat uang administrasi atau apa pun. Jateng baguslah.

Tapi, sesampai di DKI, di level RT tanpa diminta kita memberi administrasi, karena tau RT itu ga ada yang menggaji dengan sukarela kita memberi uang Rp 5,000. Di RW gratis. Trus begitu masuk ke kelurahan Bukit Duri.

Ampun Bang Yos, petugas KTP yang perempuan langsung getok Rp 20,000. Trus kita bilang, "kok, 20,000. Bukannya gratis, mahal amat siiih." Eh, dia ga gubris, dan bilang, "Rp 20,000 kalau mau dibuatin KTP."

Karena kita butuh KTP dan ga mau dipersulit dengan terpaksa kita membayar Rp 20,000. Mudah mudahan Allah membalas dengan pahala dan amal ke perempuan itu.

Yang lebih miris lagi pas kebetulan bareng dengan saya ada nenek-nenek ingin memperpanjang KTP. Ia juga dimintain Rp 20,000. Nenek itu bilang, "ga ada duit neng, masa sih memperpanjang KTP aja harus bayar." Ia menjawab dengan ketus, "ga ada yang gratis, kalau mau diurus ya bayar." Trus akhirnya nenek itu pergi dan kemudian nenek itu balik lage bersama Ketua RW-nya.

Aku ga tau apakah ketua RW-nya itu yang bayarin atau dibuat keterangan kalau nenek itu tidak mampu akhirnya nenek itu dapat memperpanjang KTPnya. Trus besoknya surat dari kelurahan kita bawa ke susduk di Kecamatan Tebet.

Di sana kita dateng jam 08:30 WIB. Tetapi, kantor susduknya masih tutup. Kata petugas bagian yang lain orangnya lagi rakor di atas, dan anak buahnya ga tau tuch kemana? ?

Aduh bagian pelayanan masyarakat kok gini? Mana tanggung jawabnya. Neh, giliran gajinya aja maunya naik. Kita tunggu jam 09:00, jam 10:00, akhirnya ada petugas kecamatan yang manghampiri saya dan berkata, "Mas, lagi nungguin apa?" Saya menjawab, "ini, Pak, lagi mo ngurus perihal kedatangan penduduk, kok jam 10 kantor susduknya belum buka yaaaa ... "

Trus ia? menambahkan, "lagi rakor mas orangnya, anak buahnya sih harusnya ada, tapi ke mana ya, oh iya ga masuk, besok aja balik lage." Saya menjawab, "Bapak mah enak PNS, izin nya gampang, kalau saya pegawai swasta susah, Pak, hari ini aja izin susah, kalau besok bakalan ga boleh, pokoknya hari ini harus kelar."

Akhirnya jam 12:00 siang, yang rapat datang. Tapi, aduh pelayanan masyarakat kok seperti ini. Betapa payahnya kondisi Indonesia. Tolong dong bagi Bang Foke. Masalah seperti ini jangan dianggap sepele. Ini mencerminkan kepemimpinan saudara. Tolong diperhatikan rakyat kecil. Jangan para pengusaha saja yang dipermudah urusannya.

Ahmad
Bukit Duri Tanjakan Tebet Jakarta Selatan
*****@****.***
02142877210


(msh/msh)






Baca Juga





SuratPembaca

Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.

Hubungi Kami

Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia

Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.

Kirimkan Masukan

[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00

Sosial