Perbedaan Tagihan PLN Galeria Mall dengan PLN Pusat Yogyakarta

Jakarta - Pada Kamis tanggal 4/3/2010 saya bersama keluarga menghabiskan waktu untuk berbelanja di Galeria Mall Yogyakarta. Kebetulan saat itu saya ingat belum membayar tagihan PLN. Akhirnya saya mendatangi tempat pembayaran PLN di mall itu. Terdapat sebuah ruko kecil bertanda PT PLN dan mereka menggunakan sistem online langsung dari website PLN.

Setelah tagihan bulan Januari yang tercetak bulan Februari keluar ternyata nominalnya Rp 758,230. Baru kali ini saya membayar sebanyak itu karena sebelumnya hanya 400 ribuan saja. Akhirnya saya memutuskan untuk tidak langsung membayar tapi akan saya bandingkan dulu dengan PLN Pusat.

Petugas wanita di ruko PLN itu memaksa untuk membayar karena struk sudah tercetak. Saya tetap keukeuh untuk membayar di PLN langsung. Petugas itu panik dan menelepon atasannya yang bernama Sdr Budi. Tetapi, saya tidak perduli. Jadi saya bawa tagihan itu dan saya langsung pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah saya mencoba untuk menanyakan tagihan melalui nomor hunting PLN. Ternyata apa yang saya duga benar. Tagihan sebenarnya hanya Rp 400,475.

Esoknya Petugas PLN dari Galeria (Jumat, 5/3/2010) datang ke rumah untuk menagih ke saya. Dia berkata bahwa tagihan itu sudah dibayarkan mereka langsung ke PLN sehingga kami harus membayar ke mereka. Tetapi, setelah saya jelaskan bahwa ada perbedaan nominal tagihan mereka mulai banyak berdalih.

Akhirnya saya dan petugas PLN tersebut bersama-sama datang ke PLN Pusat Mangkubumi. Rekayasa ternyata sampai ke atas-atas hierarki PLN.

Awalnya mereka mengatakan yang harus dibayar memang Rp 400,475. Namun, tiba-tiba saat salah seorang dari mereka masuk ke dalam untuk berbicara mereka meralat nominal tersebut menjadi Rp 758,230. Entah apa yang mereka bicarakan di dalam. Tetapi, hal ini sudah membuktikan bahwa data PLN bisa diubah seenaknya.

Tidak berhenti di situ saja. Saya ingin meminta struk rekening PLN dengan draft yang sama dengan yang biasanya. Tetapi, mereka mengatakan bahwa, "tidak ada data tersebut". Padahal itu adalah hak saya untuk menerima struk pembayaran asli.

Ajaibnya lagi data itu benar-benar tidak ada. Jadi, tagihan yang tertera hanya bulan Januari. Kemudian tagihan bulan Februari hilang dan loncat ke bulan Maret terlihat lagi nominalnya. Pembayaran akhirnya dihitung secara manual.

Saya heran. Pagi-pagi saya masih bisa tahu nominal pembayaran rumah saya sendiri dengan menelepon tiga cabang PLN resmi. Tetapi ketika saya berhasil menjebak perbedaan nominal antara PLN Mangkubumi dengan PLN Cabang Galeria Mall mereka bisa berubah total mengatakan bahwa data itu tidak ada. Kompak juga ya rekayasa mereka.

Selanjutnya saya coba untuk menanyakan tagihan bulan berikutnya yaitu Februari yang tercetak Maret. Ternyata tagihannya juga hanya sekitar 400-an ribu.

Ayolah kita gunakan logika saja. Hal itu tidak mungkin terjadi karena pemakaian listrik rumah berjalan seperti biasanya. Pemakaian listrik tercetak januari 400 ribu saja kemudian Februari melonjak sampai 750 ribu dan akhirnya Maret 400 ribu lagi.

Mafia ternyata masih mendarah daging di negeri kita. Bahkan, PLN yang pelayanannya akhir-akhir ini sangat dinilai kurang karena pemadaman hampir kita rasakan setiap hari. Kini kenyataan seperti ini harus saya alami. Apa kabar dengan kejujuran pelayanan masyarakat.

Saya rasa tidak ada yang bisa dipercaya lagi. Saya sangat kecewa dengan PLN dan kroco-kroconya. Tetapi, saya tetap yakin ini rekayasa. Sampai mereka bisa memberikan struk data yang mereka hilangkan. Terima kasih.

Mahadewi
Jl Cempedak 31 Yogyakarta
*****@****.***
081573777021



(msh/msh)