Jakarta - Bapak Gubenur DKI Jakarta Fauzi Bowo, saya ingin sedikit bercerita mengenai pengalaman sehari-hari saya mempergunakan Busway. Khususnya Busway koridor-6 yang setiap hari saya gunakan untuk berangkat dan pulang kerja.
Dengan mempergunakan Busway dari Ragunan saya bisa mencapai Halte Kuningan Madya dalam tempo 35-40 menit. Tapi itu DULU sebelum Bapak mengizinkan jalur Busway digunakan oleh kendaraan selain transjakarta.
SEKARANG untuk jarak yang sama butuh waktu 2 kali lipat. Namun, kini, setelah berdiri 1 jam di dalam bis saya baru mencapai Halte Warung Jati yang artinya baru setengah jalan. Banyak penumpang di bis yang mendesah resah karena mungkin telat masuk kerja, telat kuliah, telat ke janji pertemuan. Bahkan saya tahu ada 1 penumpang yang membatalkan masuk kerja karena hal ini.
Mungkin bisa saya simpulkan akibat masuknya mobil-mobil pribadi ke jalur Busway:
- Waktu tempuh yang tidak dapat diperkirakan,
- Penumpukan calon penumpang di halte-halte karena rotasi bis tidak baik yang akhirnya akan menambah tidak jelas waktu perjalanan.
Saya tidak tahu apa akibatnya ke operator bis. Tapi menurut logika saya maka biaya operasional mereka pasti akan naik (karena BBG lebih boros) sementara jumlah pemasukan menurun (karena jarak tempuhnya menurun).
Sementara tujuan awal membuka jalur Busway tidak tercapai. Jakarta tetap macet. Sebelum jalur dibuka dan ditambah Busway juga ikut macet.
Tadinya saya kira dengan terpilihnya Bapak Fauzi Bowo sebagai gubernur maka program Busway akan lancar mengingat Bapak adalah wakil Bang Yos ketika Bang Yos memulai program Busway. Tapi, ternyata saya salah. Tolong Pak, selamatkan Busway.
Arianto C Nugroho
*****@****.***(msh/msh)