Surat Terbuka Untuk BRI

Jakarta - Lebih kurang dua bulan yang lalu kami mengajukan permohonan kredit ke kantor BRI Unit Lampineung, Banda Aceh untuk tambahan modal usaha kami. Tidak besar memang yang diajukan hanya lima juta rupiah. Hal ini disesuaikan dengan agunan yang kami miliki yaitu sebidang tanah darat seluas 346 m2. Sebelumnya kami belum pernah mengajukan pinjaman ke bank mana pun. Sebagai orang awam terhadap dunia perbankan, sebelum kami mengajukan, kami bertanya ke sana-sini, teman atau kerabat yang pernah mendapat pinjaman dari BRI Unit Lampineung, tepatnya lima orang yang kami tanyai. Setelah semua persyaratan kami lengkapi, kami bertandang ke kantor BRI Unit Lampineung dan kami diterima dengan ramah. Kesimpulannya, kami harus menunggu di rumah untuk disurvei tetapi tidak diberi tahu kapan tepatnya. Setelah berlalu 2 minggu tidak ada petugas BRI yang survei, kami pun datang lagi menanyakan dan jawabannya tetap seperti yang semula harus menunggu, lagi-lagi tidak ada batasan waktu sampai kapan kami harus menunggu. Satu bulan lebih kami tanyakan lagi, jawabannya masih seperti itu. Padahal berdasarkan keterangan dari lima orang nasabah BRI Unit Lampineung yang saya tanyai, tidak ada yang sampai satu minggu sudah disurvei dan beberapa hari kemudian permohonan kreditnya dikabulkan. Untuk diketahui juga, istri saya mempunyai penghasilan yang tetap (karyawan swasta) yang menurut kami bisa membantu menyisihkan sebagian dari penghasilannya untuk membayar cicilan ke BRI. Seandainya kami dikategorikan (menurut BRI) bagian dari rakyat Indonesia yang tidak layak mendapat pinjaman dari banknya rakyat Indonesia, mengapa kami tidak diberi pengertian dan penjelasan daripada harus dijanjikan untuk menunggu dengan waktu yang tidak pasti sehingga kami tidak berkesimpulan bahwa BRI Unit Lampineung, Banda Aceh diskriminatif Medriosno Panglima Nyak Makam, 21 Lampineung Banda Aceh Telp : 0651-7412975 Email: *****@****.*** ______________________________(ana/ana)