Menindaklanjuti keluhan atas nokia e71 yang dimuat di Surat Pembaca Kompas tanggal 29 Mei 2009: Keesokan harinya saya ditelpon oleh seorang yang mengaku bernama Agung dari Trikomsel Kebon Sirih. Senang juga karena rupa-rupanya pihak nokia cukup tanggap terhadap kesulitan pelanggan. Dijelaskan oleh p. Agung tsb, bahwa e71 saya akan diservice dan selama masa perbaikan akan dipinjamkan handphone pengganti. Beliau berjanji akan memantau semua prosesnya (wow, very helpful!).
Rasa senang saya tidak bertahan lama, karena HP pengganti tsb ternyata tidak compatible dengan e71, sehingga tidak bias membaca MMC card saya, juga batereinya sudah lemah sekali (dalam kondisi full hanya bertahan +/- 10 menit, langsung mati). Kembali saya menelpon Bapak. Agung, dan dijanjikan HP pengganti yang lain. Setelah proses tawar menawar yang cukup memakan waktu, saya berinisiatif mengambil sendiri HP pengganti tersebut di kantornya, di Kebon Sirih.
Seminggu kemudian saya mendapat info bahwa e71 sudah selesai dan bisa diambil di MKG. Waktu saya ambil ternyata HP tsb masih memakai ‘mesin’ yang lama. Hal ini diinfromasikan sendiri oleh petugas CS, dan beliau yang menawarkan untuk tidak jadi diambil karena akan dimintakan penggantian mesin yang baru – seperti yang sebelumnya dijanjikan (terima kasih kepada mbak CS yang melayani saya dengan baik dan helpful).
Tanggal 27 Juni 2009 ada kabar dari nokia MKG bahwa HP sudah selesai, saya ambil tgl 28 Juni pk 20.00. Mesin sudah diganti, mendapat no IMEI yang baru, kartu garansi sudah dicap & nomor IMEI sudah diganti. Penyakit yang sama kambuh lagi keesokan harinya sekitar pukul 11 (tidak sampai 24 jam).
Kembali saya menelpon pak Agung, saya sudah tidak tahu lagi apa yang harus saya perbuat. Diminta untuk mengembalikan HP ke MKG untuk diservice lagi. Sampai saat ini (11 Agustus 2009), saya belum menerima kembali e71 saya itu. Sejak dibeli tanggal 16 April 2009, hanya 4 hari di tangan saya dan selebihnya ada di ‘ICU’ nya nokia…… Nokia memang perusahaan sangat besar – yang sangat merajai pasaran juga.
Mengapa sangat lamban menyelesaikan masalah ini? Mungkin ada 2 alternatif :
1. Saya adalah ‘nothing’ untuk nokia, satu pembeli e71 sama sekali tidak ada artinya untuk nokia (tetapi ingatlah: biasanya yang membuat orang jatuh terpeleset adalah kerikil, bukan batu yang besar).
2. Atau terlalu banyak keluhan yang masuk, sehingga nokia bingung membuat prioritas. Mudah-mudahan kedua hal ini hanya asumsi; dan nokia benar2 serius menjalankan semboyannya yang dipasang di Nokia Center : ‘Kami menghargai waktu anda’. (dalam kasus saya ini, bukan hanya waktu yang dirugikan, tetapi tenaga, moril bahkan uang pun saya sangat dirugikan).
Menurut pendapat pembaca, apakah berlebihan kalau saya meminta untuk diganti dengan hp yang baru? Karena mesin sudah diganti, penyakitnya masih tetap sama. Wassalam,
Yuliana Alinurdjaja
Jl, Danau Indah I A1/29 - Sunter
Jakarta
Baca Juga
SuratPembaca
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Kirimkan Masukan
[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00
Sosial