Penertiban Jalur Hijau Diskriminasi

Kami sangat berharap Kompas.com bisa memuat dan mengulas pelaksanaan kebijakan pemerintah di Bali yang pilih bulu dalam penertiban ijin dan bangunan di Canggu dimana kami telah menjadi korban tindakan sewenang-wenang yang tidak bertanggung jawab. Tanpa koordinasi diantara instansi pemerintahan sendiri dan 'pilih bulu' karena pengusaha lainnya terutama orang asli Bali yang sudah berpuluh tahun melanggar tapi tidak pernah ditindak.

Akan tetapi kita yang sudah berusaha memenuhi kewajiban-kewajiban kepada pemerintah malah usaha kita dibongkar tanpa toleransi sementara yang lain masih berdiri seakan mengejek kita pengusaha kecil atau yang tidak mau menyuap. Kami sudah berusaha untuk meminta media massa lokal untuk memuat akan tetapi semua seperti sudah diblok. Malah mempublikasikan bahwa usaha kami tidak legal yang kami bisa buktikan dengan nyata karena ijin yang kami gunakan adalah yang dikeluarkan pemerintah itu sendiri.

Pajak yang kami bayar adalah kepada pemerintah itu sendiri. Kami tidak akan berhenti kalau media yang kita harapkan sebagai perpanjangan hati nurani kita tidak bisa membantu mengangkat masalah ini. Kami akan berusaha meminta bantuan media luar/asing karena Bali sebagai tempat yang sangat diagungkan sebagai maskot pariwisata Indonesia, ternyata masih sangat memelihara cara-cara diskriminasi. Apabila diketahui dunia luar akan sangat buruk dampaknya.

Orang-orang yang mengatasnamakan dirinya pemerintah akan tetapi hanya bertindak atas keinginnan pribadi tidak seharusnya memimpin daerah atau negeri ini. Demikian harapan kami, kami menyimpan semua berkas, photo dan data yang diperlukan untuk membuktikan penyelewengan ini yang juga telah mengorbankan banyak kepentingan orang kecil yang menggantungkan hidupnya pada usaha kecil kami. Terima kasih. Harwinsa

Harwinsa Togatorop
Jl. Balangan Boulevard 25, Cengiling, Jimbaran, Badung, Bali
Badung