Indovision Semena-mena!

Jakarta - Saya himbau untuk para pembaca untuk hati-hati jika ingin berlangganan Indovision dan jangan pernah mempercayakan pendebitan ke kartu kredit.

Tertarik untuk berlangganan, saya menghubungi marketing Indovision dan disetujui untuk pemasangan pada tanggal 15 Agustus 2009. Namun ternyata pada saat teknisi mencoba untuk memasang, ternyata parabola tidak dapat menangkap siaran Indovision sehingga disepakati untuk membatalkan pemasangan. Teknisi telah membuatkan berita acara pembatalan dan ditandatangani oleh teknisi dan saya. Teknisi menyatakan bahwa pembatalan pemasangan tidak dikenakan biaya apapun.

Alangkah terkejutnya saat saya memeriksa transaksi kartu kredit pada tanggal 21 Agustus. Ternyata pihak Indovision telah menagih Rp 349,000 dengan tanggal transaksi pendebitan 10 Agustus. Jumlah tersebut adalah biaya pemasangan dan biaya berlangganan untuk bulan pertama. Hal ini sangat mengecewakan, karena jelas-jelas tidak pernah ada pemasangan Indovision. Dan tanggal pendebitan tersebut terjadi 5 hari sebelum tanggal rencana pemasangan.

Terlihat dengan jelas bahwa Indovision tidak profesional dan kerjasama antara departemen pemasangan, marketing dan billing benar-benar berantakan. Secara logika, seharusnya berita acara pembatalan pemasangan yang dibuat oleh teknisi tentu diinformasikan ke bagian billing untuk segera dibatalkan pendebitan ke kartu kredit.

Saya sudah menghubungi kembali marketing (Sdri Devi dan Ibu Igel) dan mengirimkan surat pernyataan bahwa tidak ada pemasangan Indovision dan saya minta supaya uang saya dikembalikan. Beliau menjanjikan bahwa hal ini segera diurus dan disepakati bahwa dalam 2 minggu, uang saya akan dikembalikan ke rekening bank saya. Saya sudah mencoba menghubungi Indovision dan hanya diberikan janji-janji dan selalu diundur informasi tanggal pengembalian uang. Hingga saat ini, hal itu belum terealisasi.

Sudah cukup batas kesabaran dan toleransi saya terhadap Indovision yang semena-mena mendebit kartu kredit saya. Tentunya tidak ada seorangpun yang rela untuk ditagih atas sesuatu yang tidak pernah diterima.

Dian
Jakarta Barat
*****@****.***
02193667785


?

(tbs/tbs)