Program Televisi "Pesbukers" yang Meresahkan

Televisi merupakan media massa yang sangat merakyat dan digandrungi berbagai kalangan. Banyak hal positif yang dapat kita ambil disana tetapi banyak pula sisi negative yang tersaji secara terang-terangan. Televisi yang juga diharapkan menjadi media pendidikan bagi masyarakat saat ini sudah sangat minim pendidikan yang disajikan. Program televisi "Pesbuker" yang tayang di ANTV setiap hari Senin- Jumat sering menayangkan adegan kekerasan, pelecehan dan penghinaan antar tokoh. Tayangan tersebut disiarkan secara langsung sehingga sensor sering terabaikan. Kata-kata atau tindakan yang seharusnya tidak boleh tayang dan menjadi tontonan banyak orang dengan begitu saja tayang lepas dari sensor.

Dilihat dari P3 tayangan tersebut melanggar pasal 8 ayat (2) “Lembaga penyiaran wajib menghormati norma kesopanan dan kesusilaan yang berlaku dalam masyarakat” melanggar pasal 10 “Lembaga penyiaran wajib memperhatikan dan melindungi kepentingan anak-anak, remaja dan/atau perempuan” melanggar SPS pasal 9 (1) “Program siaran wajib memperhatikan norma kesopanan dan kesusilaan yang dijunjung oleh keberagaman khalayak baik terkait agama, suku, budaya, usia, dan latar belakang ekonomi” melanggar pasal 39 ayat (5) huruf (a) “muatan yang mendorong remaja belajar tentang perilaku yang tidak pantas dan/atau membenarkan perilaku yang tidak pantas tersebut sebagai hal yang lumrah dalam kehidupan sehari-hari”

Yang saya khawatirkan adalah dampak dari tayangan tersebut, program ini tayang mulai pukul 18.00 – 19.00 pada jam tersebut banyak anak-anak masih berada di depan layar televisi. Dengan menonton adegan tersebut mereka akan menganggap lumrah suatu kekerasan, pelecehan dan penghinaan tersebut dan mereka cenderung akan menirunya. Mohon orangtua dapat mengarahkan putra-putrinya untuk menonton tayangan televisi yang sehat dan untuk program pesbuker mohon ditinjau ulang konsep komedi yang ditayangkan.

Asih Sayekti
Cangkringmalang timbulharjo sewon bantul
Yogyakarta