Surat Pembaca Indonesia

Garuda Tak Profesional

Transportasi & Fasilitas Umum

Saya pemesan Garuda Airline pada tanggal 29 maret 2011 atas nama Hartono. Masalah muncul pada saat terjadi aspal mengelupas di Juanda, Surabaya, kemudian penerbangan Garuda di-delay. Saya pesan direct dari sub-ckg-nrt. Kemudian waktu seharusnya terbang pukul 08.30pm dengan GA 331 kemudian diganti GA 327 dengan pukul 09.00pm, kemudian di-delay lagi pukul 11.00pm kemudian diganti lagi GA 333, yang singkat cerita sekira pukul 10.30pm. Setelah itu hal konyolnya tertinggal oleh pesawat yang ke Jepang dengan GA 884 pkl 11.15pm. Padahal sebelum berangkat saya sudah tanya airport duty manager (ADM) Bandara Juanda bahwa kalau pesawat berani diberangkatkan mereka (dalam hal ini Garuda) wajib bertanggung jawab apabila terjadi masalah kemudiannya. Karena kejadian tersebut penumpang tidak dipedulikan/ditelantarkan di Soekarno Hatta Jakarta tanpa diberi kompensasi apapun karena pihak Garuda tidak merasa bersalah dan menyalahkan Angkasa Pura Surabaya. Besok paginya saya kembali ke Bandara Juanda untuk meminta kejelasan mengenai nasib penumpang. Kemudian setelah saya tanyakan kembali ke adm Juanda tetap dianggap salah Garuda. Setelah itu saya ke Garuda untuk meminta pertanggungjawaban staf di Juanda bernama Erni, pertamanya bilang harusnya diberi hotel. Kemudian ditanyakan Pak Ludfi bosnya di Jakarta, yang bilang tidak dapat apa-apa. Hal itu karena dianggap kesalahan Juanda bukan Garuda. Dengan alasan yang paling “menjijikkan” untuk maskapai sekelas Garuda yang harganya cukup mahal bahwa petugas di loket Garuda cerita diberitau Jakarta bahwa penumpang tidak mau hotel dan memilih menginap di saudaranya. Hal itu adalah karangan staf Garuda belaka. Padahal penumpang menginap seharian di bandara tanpa diberi kompensasi apapun. Terakhir saya kembali ke adm Juanda meminta pertanggungjawaban, kembali dijawab salah Garuda. Intinya mereka semua saling menyalahkan kalau ada masalah seperti ini.


684 dilihat