Pelayanan Cargo Garuda Cengkareng
22 November 2011
Transportasi & Fasilitas Umum
Sabtu, 19 November 2011, jam 22.33 WIB jenazah ibunda, Hj. Siti Munawwarah sampai di hanggar Cargo Garuda, Cengkareng. Beberapa saat sebelumnya, seseorang yang mengaku dari Kemlu menghubungi saya yang minta saya untuk berkoordinasi dalam menjemput jenazah tersebut.Di kantor Cargo Garuda, petugas dari Kemlu itu memperkenalkan saya dengan staf Cargo Garuda yang katanya akan menolong proses pengeluaran jenazah. Seorang staf menjelaskan begini dan begitu.Ketika saya mengatakan, apakah di tengah malam seperti ini masih ada tukang fotokopi? Seorang tua, masih staf Cargo Garuda angkat bicara, "Begini aja pak. Bapak ini kan lagi kena musibah, tidak mengenal medan di sini, apalagi di tengah malam begini. Serahkan saja kepada sopir kami untuk mengurus semuanya. Beri saja dia seikhlasnya".Ketika saya meninggalkan ruangan itu, saya tanya kepada petugas Kemlu, berapa biasanya mereka diberi sebagai upah. Petugas Kemlu menyebut sejumlah angka antara tiga ratus hingga lima ratus ribu. Saya batal menggunakan jasa mereka.Di samping ada larangan untuk memberi tip, seperti tertulis dalam spanduk besar yang terpampang di dinding hanggar, ternyata adik saya telah mendapat bantuan dari seorang petugas lain dan tidak memungut bayaran.Ternyata, petugas tersebut memang "orang bersih", yang tidak pernah terlibat dalam pungut memungut. Jenazah ibu kami tertahan beberapa jam karena surat karantina tidak ada. Herannya, ketika seorang polisi dan petugas dari imigrasi yang membantu adik saya itu pergi ke kantor karantina, petugas di kantro Cargo Garuda tidak mengingatkan bahwa ada satu dokumen yang harus dibawa ke sana.Setelah polisi dan petugas imigrasi kembali tanpa hasil, seorang staf Cargo Garuda memberikan dokomentasi itu kepada saya. Walhasil, urusan untuk mendapatkan surat dari karantina diperoleh setelah jenazah dibawa terlebih dahulu dan sebagai jaminan saya harus tinggal di kantor Cargo Garuda selama beberapa jam.Jarum jam menunjukkan jam 00.23 ketika saya berhasil meninggalkan kantor Cargo Garuda. Semua petugas, termasuk staf yang menawarkan jasa, sibuk membantu, termasuk memfotokopikan dokumen dan semuanya gratis.Ini terjadi setelah saya dengan sangat terpaksa memberikan ceramah singkat tentang betapa pentingnya uang yang diperoleh secara halal karena akan dimakan oleh isteri dan anak-anak. Terima kasih kepada Pak Wisnu, polisi yang tengah berpatroli dan mengantar anak saya ke karantina. DR. H. SAIFULLAH KAMALIE Pondok Pesantren Darunnajah. Jl. Ulujami Raya 86 Pesanggrahan Jakarta Selatan
1000 dilihat