Garuda Indonesia Tidak Lagi Easy Check-in
25 September 2008
Transportasi & Fasilitas Umum
Minggu yang lalu saya melakukan perjalanan dari Yogya ke Manado PP. Berkaitan dengan perjalanan ini, saya mengunakan Garuda Indonesia dengan jadwal penerbangan sebagai berikut:RHM564 1. 1SUNARSO/MR 1 GA209 N 17SEP JOGCGK HK11245-3 1350-3 Y-N /E 2 GA520 N 17SEP CGKMDC HK11800-3 2320-3 Y-N /E 3 GA610 M 20SEP MDCCGK HK11030-6 1245-6 Y-M /E 4 GA208 Y 22SEP CGKJOG HL11110-6 1210-6 Y-N /ESaya merasa diperlakukan tidak adil oleh Flight Ground Officer Garuda di Bandara Adisucipto. Berikut kronologinya:Keterlambatan taksi yang saya pesan menyebabkan saya tidak bisa datang lebih awal di bandara. Saya merasa tidak perlu menghubungi Garuda karena saya pikir keterlambatan ini masih dalam rentang waktu check-in untuk penumpang. kemudian saya dihubungi melalui HP untuk mengonfirmasikan apakah saya jadi berangkat atau tidak (konfirmasi ini terjadi pada jam 12.29.25). Saya jawab "Saya berangkat, sekarang sudah di bandara". Saya merasa lega dengan telepon tersebut dan saya berfikir keberangkatan saya menjadi confirmed.Selanjutnya saya menuju check-in counter (perlu waktu tidak lebih dari 2 menit dari turun taksi sampai ke counter), namun check-in counter officer mengatakan "Bapak terlambat dan boarding sudah closed". Saya tersentak karena merasa baru dihubungi dan memastikan keberangkatan, tiba-tiba dikatakan closed.Officer tersebut sempat menawarkan bahwa saya bisa berangkat dengan penerbagan yang sama kalau tiket saya di-upgrade dari ekonomi ke bisnis, tentu dengan tambahan biaya, yang menurut saya ini merugikan. Saya menolak tawaran tersebut dan bernegosiasi untuk tetap berangkat namun tidak berhasil sampai boarding benar-benar closed.Saya masih punya harapan untuk berangkat pada penerbangan berikutnya dengan kelas tiket yang sama (tidak perlu upgrade) yaitu menajadi penumpang stand-by dan beresiko tidak dapat mengejar penerbangan lanjutan ke Manado. Setelah menunggu, ternyata seat penuh.Akhirnya saya berangkat dengan membayar biaya upgrade kelas sebesar Rp 856.000,-. Bersyukur masih bisa mendapati penerbangan lanjutan ketika tiba di Jakarta.8 September 2008, pagi, saya menelepon Garuda Call Center untuk mengadukan hal ini. Pengaduan diterima petugas (nama lupa) dan berjanji akan meneruskan ke Complience-desk. Saya diminta menghubungi lagi untuk mendapatkan respon atas keluhan tersebut. Saya pikir tidak seharusnya pelanggan yang membangun reputasi perusahaan tetapi para petugasnya yang harus melakukan.Saya belum mendapatkan penjelasan atau konfirmasi apapun dari pihak Garuda Indonesia. Semoga pengalaman ini bermanfat. Sunarso Perumahan CD Bethesda, Kencuran Rt 07/07Sukoharjo, Ngaglik Sleman
1010 dilihat