Surat Pembaca Indonesia

Pelayanan Taksi Cipaganti Memalukan

Transportasi & Fasilitas Umum

Pada hari Senin, 23 Mei 2011, saya berangkat dari kediaman saya menuju Menara BCA. Karena sudah hampir terlambat akhirnya saya memutuskan untuk memanggil taksi apa saja yang lewat. Taksi Cipaganti yang kosong kemudian menyalakan lampu beam-nya dari kejauhan, dan saya memutuskan untuk menggunakan taksi tersebut (no. Pintu: A118).Jarak dari kediaman saya menuju menara BCA memang tidak jauh, dan lalu lintas dalam keadaan lancar. Sesampainya di tempat tujuan, argo menandakan Rp 6.750,00 dan saya mengeluarkan uang Rp 7.000,00. Respon yang diberikan oleh pengemudi sungguh mengejutkan saya, karena ia meminta saya membayar Rp 10.000,00 dengan nada tinggi dan marah-marah, dengan alasan uang yang saya berikan terlalu sedikit.Karena saya sudah hampir terlambat, kaget, dan tidak mau mencari urusan yang lebih jauh, sayapun akhirnya membayar Rp 10.000,00 seperti yang diminta, dan langsung mengajukan komplain terhadap Customer Service Cipaganti. Sungguh amat sangat disesalkan, bahwa sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa transportasi tidak melatih pengemudi yang dipekerjakan untuk mempunyai tata krama dan etiket yang baik terhadap penumpang.Saya rasa di negara manapun tidak ada pelanggan yang mau terima diperlakukan seperti itu. Lagipula, argo yang tertera jelas-jelas menunjukkan bahwa uang yang saya berikan itu cukup. Untuk apa diberikan sistem argo, jika pada kenyataannya pengemudi "memeras" pelanggan seperti itu?Saya samasekali tidak mempermasalahkan mengenai nominal uang yang diminta, namun tindakan pengemudi sangat tidak profesional dan tidak pantas untuk bekerja di sebuah perusahaan jasa, yang notabene harus berurusan dengan berbagai macam tipe pelanggan.Saya harap Cipaganti Group bersedia menindaklanjuti masalah ini dengan benar. Marcella Sualang Sahid Sudirman Residence 10S, Jl. Jendral Sudirman 86 Jakarta Selatan


1039 dilihat