Dipaksa Beli Tiket Lorena
02 August 2014
Transportasi & Fasilitas Umum
Tanggal 31 Juli 2014 saya membeli tiket bus jurusan Jember – Rawamangun keberangkatan tgl 2 Agustus pukul 11.00 wib di PT AFC Tour and Travel Jl. Darmawangsa Ruko Graha Wijaya No. 146 Jubung - Jember (Timur Terminal Tawang Alun). Pihak travel menawarkan tiket Bus Lorena yang katanya masih ada 8 kursi dan dalam beberapa menit sisa dua kursi. Saya menyetujui pembelian tiket tersebut dengan harga Rp. 625.000 dan saya bayar cash kemudian nomor kursinya akan di infokan segera.Pihak travel berjanji akan memberikan informasi nomor kursi pada 1 Agustus 2014 pagi hari. Pada tgl 1 Agustus 2014 saya telp travelnya dan membatalkan pembelian tiket, saya katakan jika ada pemotongan pembelian tiket 25% atau 50% tidak ada masalah. Tetapi pihak travel ngotot bahwa saya tidak boleh membatalkan pembelian tiket dengan alasan apapun. Akhirnya dengan terpaksa saya menerima tiket tersebut. Pada tgl 2 Agustus 2014 yaitu tanggal keberangkatan tidak ada konfirmasi dari pihak travel maupun Lorena hingga pukul 12.00 wib. Saya hubungi pihak travel dan minta tanggung jawab mereka karena sudah menelantarkan customernya. Pihak travel marah-marah dengan mengatakan saya ruwet dan tidak sabaran. Dalam waktu satu jam setengah tidak ada kabar dari pihak travel dan Lorena akhirnya kami memutuskan naik bus lain untuk berangkat ke Jakarta. Bapak Zaini pimpinan Lorena Jember menelepon saya pada pukul 12.37 wib memberikan informasi bahwa bus akan berangkat pukul 14.00 wib dan ini sudah telat. 1. Apakah begini cara PT. AFC Tour and Travel menjual tiketnya ke customers yaitu dengan cara memaksakan kehendak mereka ke customersnya. 2. Apakah pihak Lorena memberikan target penjualan tiket kepada travel agent sehingga customer tidak bisa membatalkan pemesanan tiketnya dengan alasan apapun. Saya naik bus Lorena bukan sekali ini saja. 3. Apakah begini cara kerjasama Lorena dan PT AFC Tour and Travel memberikan service kepada customernya. Bukankah Lorena merupakan perusahan transportasi yang besar dan mumpuni di Indonesia.
860 dilihat