Kericuhan di Damri Bandar Lampung - Jakarta
11 July 2007
Transportasi & Fasilitas Umum
Jakarta - Pada hari Senin, 9 Juli 2007 saya merasa kecewa dengan pelayanan yang diberikan Damri tujuan Bandar Lampung-Jakarta. Pada hari Minggu, 8 Juli 2007 saya membeli 3 tiket di tempat penjualan di Jl. Kartini (Rolya) dengan nomor 2, 21, dan 22. Senin, 9 Juli 2007 kami tiba di Stasiun KA (tempat pemberangkatan) pada pk 09.15 (45 menit sebelum keberangkatan). Ayah saya melapor ke kantor Damri menanyakan nomor bis dan ditulis di tiket nomor bisnya 4014. Selanjutnya kami memasukkan barang ke bagasi dan duduk di nomor yang sesuai di tiket. Tetapi Nomor 2 telah diduduki orang lain. Akhirnya saya menanyakan kepada petugas yang berdiri di depan pintu masuk dan diberitahukan bahwa bis ini mirip bis bantuan jadi 'bebas' untuk duduk di mana saja. Tetapi, saya tetap duduk di nomor 21 dan 22. Ayah saya terpaksa duduk di Nomor 20. Kemudian setelah 5 menit sebelum keberangkatan datang rombongan dan memiliki nomor 21 dan 22. Terjadi kericuhan. Kemudian ada petugas (tanpa seragam) mengambil tiket kami dan ternyata dia bilang bahwa kami harus pindah bis ke nomor 4012. Kami bertahan karena kami merasa terlebih dahulu tiba mengapa nomor bis 4014 yang dicoret dan diganti 4012. Tetapi kami merasa lebih baik mengalah agar bis dapat segera berangkat dan mengatakan ke petugas agar barang kami segera diurus. Yang membuat kami kecewa adalah para petugas terutama petugas yang bernama Yasri yang benar-benar mengacuhkan kami. Tidak menolong kami untuk memindahkan barang-barang. Hal itu yang membuat kami marah. Ketika akhirnya bis berangkat (terlambat sekitar 30 menit) kami minta konfirmasi kepada petugas yang bernama Yasri. Bukannya kami menerima permintaan maaf karena ada keteledoran dari petugas tiket dan buruknya pelayanan. Malah mereka menyalahkan kami karena kami tiba lebih dahulu. Padahal sudah ada ketentuan harus datang minimal 30 menit sebelum keberangkatan. Kami juga dipersalahkan naik bis padahal kami sudah mendapat nomor bis sesuai di tiket dari petugas loket Damri dengan nomor 4014 yang akhirnya dicoret menjadi 4012. Sepertinya PT. Damri harus membenahi diri terutama kualitas SDM dan dari segi pelayanan. Saya memaklumi bis tersebut merupakan bis bantuan (bis airport). Tetapi pelayanan oleh petugas-petugas sangat mengecewakan. Bila terjadi kekacauan mereka saling menyalahkan dan parahnya justru menyalahkan konsumen atau penumpang yang jelas-jelas telah dirugikan. Yuli Jakarta Timur yuli_artha77@yahoo.com (msh/nrl)
464 dilihat