Calo Legal Tiket KA
10 September 2007
Transportasi & Fasilitas Umum
Jakarta - Berharap pelayanan yang lebih baik, bukan memuaskan karena itu adalah tidak mungkin, subuh pagi ini (Senin, 10 September 2007) mulailah saya berangkat ke Stasiun Kereta Api Gambir. Hari ini pemesanan tiket Kereta Api untuk keberangkatan tanggal 10 Oktober 2007 mulai dibuka. Sampai di stasiun sekitar pk 05.15 WIB. Puluhan orang sudah duduk antri teratur di depan loket. Sampai di sini ada satu kemunduran dari tahun kemarin. Batas jalur antrian yang pendek hanya satu lajur. Dua sampai tiga meteran masing-masing jalur. Padahal tahun kemarin ada dua lajur. "Satu tanda" ketidakniatan Kereta Api Indonesia (PT KAI) untuk melakukan pelayanan yang baik pada "pelanggannya" (terlalu jauh levelnya kalau mau dikatakan sebagai "pelayanan publik"). Sekitar pk 07.00 WIB, pintu loket mulai dibuka (satu hal baik yang perlu dihargai). Tapi baru 2-3 menit berlalu pengeras suara berkumandang "Tiket Kereta Api Gajayana untuk keberangkatan tanggal 10 Oktober 2007 habis ... " Mana mungkin tiket sekali keberangkatan yang totalnya sekitar 360-an bahkan lebih itu bisa habis dalam waktu sekejap. Ke mana tiket-tiket itu. Apakah dijual ke agen-agen yang mau membayar lebih. Apakah ini namanya bukan percaloan tiket yang dibikin legal. Di mana nurani mereka dengan masyarakat yang sudah mau tertib mengantri. Sepertinya PT KAI mengharapkan masyarakat kita untuk berbudaya "lewat jalan belakang". Akhirnya sambil menggerutu saya membeli tiket jurusan lain meski dengan jurusan tersebut bakal keluar ongkos lagi untuk menyambung perjalanan dengan alat transportasi yang lain. Ada kejadian menarik lainnya. Karena panik tiket Gajayana habis akhirnya buru-buru memutuskan membeli tiket kereta jurusan yang lain. Seorang pengantri tiket sepertinya salah menghitung jumlah uang yang diserahkan ke petugas loket. Reaksi petugas loket itu sungguh di luar dugaan. Dengan muka garang dan berteriak dia merebut lagi tiket yang sudah diserahkan pada pembeli tiket tadi persis seperti anak kecil yang merebut kembali mainannya dari tangan temannya. Padahal pembeli tadi tidak kelihatan akan membawa lari tiket tersebut. Sungguh tidak manusiawi dan tak ada sopan santunnya. Apapun itu, dengan tiket "salah jurusan" yang saya pegang saya tetap berharap PT KAI dapat memperbaiki pelayanan terhadap pelanggannya. Terutama nanti saat mudik lebaran tiba. Semoga hal itu bisa menjadi kenyataan dan bukan harapan semu pengguna jasa angkutan Kereta Api. Wawan Eko AW Jl Sawo No 28 Karet Kuningan Jakarta Selatan adywa@yahoo.com 08558822123 (msh/msh)
593 dilihat