Surat Pembaca Indonesia

Humas PT KAI Tidak Berfungsi

Transportasi & Fasilitas Umum

Jakarta - Melalui berbagai media online komersial dan website Departemen Perhubungan, Direktorat Jenderal Perkeretaapian, bahkan e-mail ke Menteri Perhubungan, saya berkali-kali menyampaikan keluhan tentang makin merajalelanya penumpang gelap di KRL Depok Ekspres dan tindakan korup kondektur yang suka menerima suap 3 ribu rupiah dari para penumpang gelap.Namun, satu patah kata pun tak pernah ada tanggapan dan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) terkesan cuek. Saya yakin PT KAI punya Humas handal yang setiap saat selalu memonitor keluhan masyarakat. Baik yang disampaikan secara langsung maupun melalui media cetak atau online. Atau barangkali sekarang Humas PT KAI sudah tidak berfungsi lagi? Selain itu, untuk laporan saja, sebagai pelanggan KRL Depok Ekspres, setiap berangkat pagi dari Depok dan pulang sore dari Gambir saya selalu dihadapkan pada ketidakadilan dalam perlakuan terhadap penumpang. Kondektur hanya melakukan pemeriksaan tiket terhadap penumpang yang taat membeli karcis. Sementara penumpang lain yang jelas-jelas tidak memiliki tiket terbebas dari pemeriksaan. Cukup membayar 3 ribu rupiah kepada sang kondektur. Ironisnya para penumpang gelap ini malah bisa duduk manis. Sedangkan penumpang resmi harus rela berdiri. Di antara penumpang tak berkarcis ini terdapat serombongan anggota polisi yang setiap hari (pulang pergi) dibebaskan sama sekali untuk tidak membayar alias gratis. Saya perhatikan mereka setiap pagi (jam 07.00) selalu naik dari Stasiun Depok Lama dan turunnya di Gambir. Lalu, melanjutkan perjalanan dengan bis umum jurusan Grogol. Apakah memang ada kebijakan dari PT KAI terhadap para anggota polisi ini untuk naik secara gratis? Enak dong kalau begitu jadi polisi. Terima kasih. MasganCagar Alam Depok g4ntyo@yahoo.co.id(msh/msh)


565 dilihat