Surat Pembaca Indonesia

Security Stasiun Gambir Mengutip Uang Peron

Transportasi & Fasilitas Umum

Jakarta - Pada tanggal 4 Oktober 2008 saya hendak ke Surabaya menggunakan kereta Argo Anggrek Malam di Stasiun Gambir. Saat itu saya diantar suami karena bawaan cukup banyak. Pada pemeriksaan karcis di pintu masuk selain petugas stasiun juga ada beberapa security. Saya sudah menyiapkan uang jika harus membayar peron. Ternyata oleh petugas stasiun kami boleh masuk tanpa membayar peron. Kemudian saya dicegat oleh security dan mengatakan kalau mau masuk Ibu harus membayar. Saya memberi 5 ribu tanpa terima bukti karcis. Saya tanya, "bayarnya 5 ribu?". Lalu jawab security, "kalau Ibu tidak mau bayar ya ga usah masuk". Saya bilang ke dia, "security koq maling". Ternyata setelah dijelaskan pihak stasiun bahwa selama lebaran tidak perlu bayar peron. Semula security mau mengelak kalau sudah terima uang dari saya. Kemudian saya mengatakan, "kamu udah maling kalau kamu bohong hanya Tuhan yang tahu". Lalu dia buang 5 ribu itu ke saya. Oleh karena jengkelnya saya bilang, "saya ga mau terima uang dari maling". Intinya bukan masalah uang 5 ribu itu. Tapi, sebagai security koq mengutip uang peron dan mengancam penumpang. Jelas-jelas tidak perlu membayar peron. Kalau bayar harusnya ke petugas stasiun. Bukan ke security. Sudah salah bukannya minta maaf malah melempar uang ke saya. Sikap seperti itu mental security yang notabene menjaga keamanan dan memberi perlindungan. Atau mental preman ya? Semoga Bapak-bapak security yang lain tidak memiliki mental preman seperti itu. Terima kasih.Uliana WibowoPerum Gading Kirana Blok C/17 Buduran SidoarjoUlianawibowo@yahoo.com.sg08123015780(msh/msh)


736 dilihat