Pencopetan Terjadi di Depan Petugas Pintu transjakarta
16 January 2009
Transportasi & Fasilitas Umum
Jakarta - Hari minggu tanggal 12 Januari 2009 sekitar pukul 17.30 saya naik bus tranjakarta dari Halte Setia Budi ke arah Harmoni Kota. Kondisi bus saat itu penuh sesak dan banyak ibu-ibu membawa anak. Saya yang awalnya berada di bangku berdiri untuk memberikan bangku saya kepada seorang ibu dan anaknya. Kemudian berdiri di depan pintu masuk. Saat itu saya sedang mendengarkan musik melalui handphone (HP) yang saya gantungkan di HP saya. Saat transit di Halte Sarinah ada beberapa orang yang berdesakan keluar dan saya merasa kabel handsfree saya tertarik oleh seseorang. Saat saya mencoba menarik sambil meraba HP dan tersadar bahwa HP saya sudah raib. Segera saya berteriak maling. Saat saya berteriak-teriak minta tolong petugas yang berada di pintu masuk bus dan dua orang yang berjaga di depan loket hanya terbengong-bengong menatap saya. Tidak berbuat apa pun yang berarti. Oleh karena tidak ada tanggapan saya segera berlari keluar bus dan berusaha menghentikan orang-orang yang keluar dari bus. Hanya 3 orang yang berhenti dan mengeluarkan isi kantongnya. Dalam keadaan syok saya berusaha memohon kepada petugas untuk membantu saya mencari HP saya. Tapi, petugas loket hanya mencoba menelepon HP saya yang sudah dimatikan oleh pencopet. Petugas tersebut malah menyalahkan saya dengan nada tinggi, "saya juga nggak tau, tiba-tiba mbak teriak-teriak nggak jelas yang mana orangnya, coba kalo mbak tau copetnya." Dalam keadaan yang ramai dan panik apa kata-kata ini etis? Kemudian bus melaju kembali dan tidak ada pertolongan apa pun dari petugas yang berada di dalam bus. Setengah jam saya putus asa di halte tersebut dan hanya dipandangi oleh petugas-petugas tersebut tanpa pertolongan atau penghiburan apa pun. Akhirnya saya pulang naik taksi karena trauma dengan kejadian tersebut. HP tersebut sangat penting artinya bagi saya karena banyak data penting yang telah susah payah saya kumpulkan untuk tugas akhir. Sesuatu yang tidak dipahami oleh orang-orang yang tidak bersimpati seperti itu.Saya menyesal telah mempercayai keamanan dalam bus transjakarta. Pencopetan bisa terjadi dengan mudahnya di depan petugas penjaga pintu. Parahnya lagi, petugas tersebut hanya bisa melongo dan tidak punya inisiatif untuk menggeledah penumpang yang berada di area pencopetan. Saya kapok menggunakan bus transjakarta. Dengan suasana bus yang sesak petugas yang tidak profesional, dan sistem keamanan yang buruk bus transjakarta memang surganya pencopet. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi dan dialami banyak pengguna transjakarta. Terima kasih. Anggit MaharaniKresek Indah RT 004 RW 012 Jakarta Baratanggitmaharani@yahoo.com0812 90 47745(msh/msh)
705 dilihat