Pelayanan Staf BJB yang Sangat Mengecewakan
19 February 2015
Profesional & Layanan Bisnis
Kejadian bermula pada saat saya menghubungi BJB cab Depok di pertengahan Januari 2015 dengan maksud menanyakan perihal kenaikan cicilan KPR saya di tahun ke dua. Salah satu staf pada saat itu, pria (saya lupa namanya) dengan ramah menginformasikan kepada saya bahwa saya diminta menunggu saja, karena akan ada informasi melalui SMS atau surat pemberitahuan jika ternyata memang ada kenaikan cicilan (jika tidak ada, berarti cicilan tidak mengalami kenaikan). Nomor telepon dan alamat tinggal saya saat ini pun diminta dan di data ulang oleh staf tersebut. Karena sampai dengan tanggal 16 Februari 2015 masih belum ada informasi dari BJB maka saya menghubungi Ibu Monik (staf yang memproses akad kredit) melalui SMS. Saya menanyakan masalah pemberitahuan ini. Tak lama beliau lalu menghubungi saya. Kepada beliau saya menjelaskan informasi yang diberikan oleh staf bagian KPR sebelumnya. Bu Monik menyanggupi, jika ke depannya ada hal-hal yang tidak sesuai, saya dipersilahkan untuk menghubungi kembali beliau. Tanggal 17 Febbruari 2015 ternyata cicilan saya mengalami kenaikan dari Rp1,6 jt menjadi Rp2,1 jt (masih tidak ada pemberitahuan). Tanggal 18 saya menghubungi BJB depok dan diinformasikan akan dihubungi kembali oleh Bu Monik untuk klarifikasi. Pada saat itu saya berharap ada win-win solution dari Bu Monik atas permasalahan yang saya alami. Namun, yang saya dapatkan adalah kata-kata dengan nada tinggi dan sangat tidak nyaman didengar. Bahkan Ibu Monik juga mengancam akan menutup rekening saya jika saya terlambat melakukan pembayaran dan berkata "bapak jangan asal jeplak". Apakah ini prosedur pelayanan yang berlaku di BJB? Dapat bertindak sewenang-wenang kepada nasabahnya dan tidak mengedepankan pelayanan yang bermutu? Harapan saya kedepan BJB sebagai Bank Pemerintah Daerah terbesar bisa lebih profesional kepada nasabahnya dan bercermin dari bank-bank lainnya yang memiliki pelayanan yang prima.
536 dilihat