Surat Pembaca Indonesia

Layanan Purna Jual ASUS “PHP”-in Ane, Gan!

Profesional & Layanan Bisnis

Dear Agan, Aganwati, mimin, momod, newbie ijin sharing pengalaman pahit ane ya. Mudah-mudahan nggak ada kejadian kaya ane lagi. Perkenalkan Nama ane Wawa, Wawa Kamcheszt, ane karyawan salah satu perusahaan swasta di Tanjung Priok. Sebelumnya maap-maap ya gan kalo thread ane berantakan banget. Dengan terbitnya surat ini ane nyatakan bahwa layanan purna jual ASUS sangat mengecewakan, tidak professional dan sama sekali nggak kredibel. Berikut ini kronologis kejadian yang ane alami, gan: 14/08/15 – rencana ane mau beli Asus Zenbook UX305FA dengan spesifikasi general berikut : Intel® Core™ M 5Y71 Processor; LPDDR3 1600 MHz SDRAM, On Board Memory 8 GB; 13.3" Auto IPS QHD (3200 x 1800); 256GB SSD. Lanjut, ane coba call Hotline Asus Indonesia, (021) 1500 128. Informasi yang ane terima dari CSR Hotline itu data toko/reseller resmi dari Asus bias diunduh via website Asus Indonesia. Singkat cerita, dari puluhan reseller yang ane hubungi hanya ada satu reseller yang ready stock unit Zenbook UX305FA, “31 Computer”, Poins Square-Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Dan ane putuskan buat beli itu Zenbook UX305FA.Spoiler for update faktur/nota pembelian 21/08/15 – Baru seminggu Zenbook yang dibanderol nggak murah itu bermasalah. Screen/layar yang notabenya QHD, FLICKER!! LCD mati-nyala terus black out. Ane coba restart, ternyata hasilnya nihil, LCD tetap FLICKER!! Padahal unit belum pernah dioperasikan secara signifikan dalam jangka waktu yang lama. 24/08/15 – Segera ane bawa Zenbook itu ke Asus Service Center di Mangga Dua Square. CS menginformasikan agar unit diproses servis/perbaikan dalam waktu lima hari kerja. Yang bikin ane heran, kenapa garansi yang diberikan itu garansi servis. Seharusnya garansi yang dikasih itu penggantian unit atau refund. IDA1582547 adalah RMA number dari form servis produknya, terpaksa ane coba mengikuti prosedur-prosedur yang ditetapkan. 28/08/15 – Ane coba call hotline Asus lagi. Kabar baik, Zenbook ane selesai diperbaiki. Ane langsung aja meluncur ke Service Center Mangga Dua Square. Unit ane cek ulang. Mengejutkan, Resolusi Zenbook -nya DIDOWNGRADE! Seharusnya Resolusi Zenbook ane QHD, tp yang ane terima jadi FHD, satu tingkat dibawah QHD! Tanpa pikir panjang, ane putuskan untuk mengajukan tuntutan perbaikan sesuai spesifikasi sebelumnya. Mestinya ane dapet penggantian unit atau refund. Seorang CSO An. Restu minta maaf ke ane dan berjanji akan mengganti screen Zenbook dimaksud dengan screen QHD yang sudah semestinya Asus kasih. Ane tetep nggak terima alasan apapun atas kesalahan pihak Asus ini. Selang beberapa lama, ane dipertemukan dengan Manager atau Pimpinan Asus Service Center Mangga Dua Square An. Romel via telepon. Pak Romel memastikan screen QHD akan dikirim hari esok, Sabtu, 29/08/15 dari logistik Asus dan menjajikan Zenbook akan sampai ke tempat ane (dikirim pihak Asus) pada hari itu juga. Ane dan Pak Romel akhirnya sepakat, Pak Restu mencetaknya dalam sebuah form servis baru dengan RMA number IDA1583122. Form Servis Produk yang baru ini menggugurkan form servis sebelumnya.Spoiler for update form servis 29/08/15 – Sekitar pukul 15.00 WIB, ane dihubungi oleh staff Asus Service Center Mangga Dua Square via telepon yang menginformasikan dan sekaligus menyampaikan permohonan maafnya bahwa pihak logistik Asus nggak bias ngirim LCD QHD sesuai pesanan sebagai pengganti LCD FHD yang uda dipasang sebelumnya. Alhasil Zenbook ane mangkrak tanpa kemajuan apapun. Hanya janji untuk diselesaikan hari Senin, 31/08/15 yang ane dapet. 31/08/15 – Rasanya udah nggak bias ditolerir, gan. Ane inisiatif buat balik lagi ke Service Center yang ternyata sarat kontroversi dan klaim. Ane tanya progress Zenbook ane. Nyaris satu jam lamanya ane tunggu, seorang staff wanita datengin ane, gan. Staff wanita itu nyampein kea ne bahwa Zenbook ane sudah diganti LCD QHD, tapi resolusinya masih tetap di FHD. Geram, kesal, kecewa dan dongkol. Pihak Asus meminta perpanjangan waktu buat mengkaji ulang permasalahan. Ini benar-benar lelucon pasar. Ane minta untuk disambungkan sama Pak Romel saat itu juga. Ane sampaikan ke Pak Romel untuk dapat segera menyelesaikan apa yang menjadi kewajiban Asus terhadap pelanggannya Lebih professional dan jangan hanya bisa berjanji namun tak bisa menepati. Sampai dengan surat ini ditulis, ane masih belum mendapatkan informasi yang jelas terkait prosgress zenbook ane. Oleh sebab itu, ane berkesimpulan bahwa layanan purna jual Asus itu payah dan mengecewakan. Asus “PHP” (Pemberi Harapan Palsu).


1354 dilihat