Surat Pembaca Indonesia

JakartaNotebook (JakNot) Sangat Mengecewakan

Perdagangan

Di email, saya menjelaskan kalau saya telah salah memilih barang, saya minta refund atas uang saya, toh barang saja belum sampai ke tangan saya, barang masih di tangan JakartaNotebook, bahkan pembayaran saya belum dikonfirmasi oleh sistem JakartaNotebook. Itu berarti uang yang saya kirimkan belum adda bukti telah menjadi tanda pelunasan transaksi. Pagi hari, pukul 10.10 saya telpon JakNot untuk mengatakan saya ingin membatalkan transaksi, karena saya takut kalau email saja akan lama dibacanya, nanti uang saya benar-benar hangus. Ketika, saya telpon, saya masih lihat status transaksi saya belum dikonfirmasi. Namun, ketika saya sudah berbicara dengan sales JakNot, jawaban mereka transaksi sudah dikonfirmasi dan sudah tidak dapat dibatalkan. Wah, kelewatan ini Jaknot. Td liat belum konfirmasi, eh begitu ditelpon blg sudah dikonfirmasi. Akhirnya, sales bilang ke saya kalau transaksi tidak dapat ditukar atau dikembalikan. Selesai bilang begitu, mereka langsung tutup telpon dari saya dan saya tidak dapat menelpon kembali mereka. Saya langsung marah. Saya chat ke Customer Service Online mereka, balasannya juga sama. Padahal, jika dilakukan penukaran, barang yang saya minta lebih murah dari yang saya beli. Saya tetap merugi. Tapi, kelonggaran seperti itu saja tidak bisa mereka berikan. (Sekali lagi, saya orang IT. Saya tahu kalau namanya sistem itu ada back office, kalau back office saja tidak bisa melakukan ini, maka itu berarti sistem JakNot itu terlalu kaku, bagaikan sistem IT pada tahun 80-an). Yang lebih saya tidak terima lagi adalah, saya belanja jam 00.10, email jam 01.20, telpon jam 10.10, transaksi dikonfirmasi jam 10.20. Jam kerja normal adalah jam 08.00 - 17.00. Apakah selama 2 jam 20 menit, tidak ada yang baca email saya, atau bahkan ketika saya telpon, tidak bisa langsung membatalkan transaksi? Ini sungguh mengecewakan. Saya tidak akan lagi menjadi pelanggan JakartaNotebook. Jika ada PR JakartaNotebook membaca ini, tolong diperhatikan. Jangan terlalu kaku seperti itu, pelanggan seperti saya tidak akan kembali lagi untuk berbelanja. Beri kelonggaran, saya memang melakukan transaksi di luar jam kerja, tapi bukan berarti saya tidak mengeluarkan uang.


1101 dilihat