Surat Pembaca Indonesia

Staf DIKTI yang Tidak Membantu

Pendidikan & Pelayanan Kesehatan

Saya tertarik untuk mengikuti program Twelfth Model Confrence UNESCO yang akan diselenggarakan di Argentina pada 5-8 Oktober 2011 mendatang. Saya adalah mahasiswa semester 5 (tingkat 3) di sebuah kampus swasta di Kemanggisan, Jakarta Barat. Tetapi, mulai 20 Juli 2011 sampai hari ini (18 Agustus 2011) status saya adalah trainee di sebuah kantor kamar dagang industri di Menteng, Jakarta Pusat. Karena itu, sebetulnya saya tidak mempunyai jatah cuti setengah hari atau bahkan full day. Sekedar informasi, saya sendiri berdomisili di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Pada Jumat, 11 Agustus 2011, saya melihat sebuah penawaran yang ada di website DIKTI untuk mengikuti program Twelfth Model Confrence UNESCO yang akan diselenggarakan di Argentina pada 5-8 Oktober 2011. Dikatakan di webpage yang sama bahwa hanya 3 mahasiswa yang diundang. Pendaftaran paling lambat adalah tanggal 16 September 2011. Langkah pertama yang saya lakukan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut adalah dengan mengirimkan surat elektronik kepada dikti@dikti.go.id. Tidak lupa, saya juga masukkan pertanyaan ke menu tanya jawab yang tersedia di website DIKTI. Karena saya tidak mendapat respons/balasan apapun dari kedua cara, pada Senin 15 Agustus 2011, saya memutuskan untuk menemui salah satu staff UNESCO Indonesia yang bernama Puput di lantai 17 gedung C. Saya diberitahu bahwa saya bisa mendapatkan informasi mengenai: biaya, pembayaran, seleksi, dan sebagainya dari salah staf Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan DIKTI yang bernama panggilan Meli/ Melly. Akhinya, saya pun mencoba untuk menghubungi Meli/ Melly di nomor 021 – 57946073 (Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan) mulai jam 10.00. Dua kali pertama, saya berhasil disambungkan kepada telepon extension Meli/ Melly oleh sebuah staf wanita yang saya tidak tahu namanya, Meli/Melly tidak menjawab telepon saya. Setelah itu, telepon saya ke Direktorat tersebut tidak dijawab oleh siapa pun. Tidak hanya itu, telpon saya ke nomor DIKTI di 021 – 57946100 pun tidak ada yang menjawab. Sampai detik ini, saya sangat kecewa terhadap sikap dari para pegawai negeri sipil yang bekerja di Direktorat tersebut dan DIKTI sendiri, yang seharusnya dapat memberikan informasi selengkap dan sebaik mungkin untuk para calon penerus perjuangan pahlawan-pahlawan yang telah lalu, dalam memajukkan bidang pendidikan di negeri ini. Saya sangat berharap kejadian seperti ini tidak akan terulang lagi.


619 dilihat