Surat Pembaca Indonesia

Puskesmas Brebes Tidak Manusiawi

Pendidikan & Pelayanan Kesehatan

Ibu saya, Sri Hardini adalah peserta BPJS kesehatan ( 0001312287107 ), saat ini beliau tinggal di kota brebes. Diusia 60 tahun, sebenarnya manfaat menjadi peserta BPJS Kesehatan amatlah besar. Namun satu hal yang mengecewakan adalah sikap dari petugas puskesmas ketika meminta rujukan untuk berobat ke rumah sakit sungguh memalukan. Selain membentak, mengancam serta bersikap tidak professional bukan sekali dua kali saja ditunjukkan. Rujukan fasilitas kesehatan tingkat I ibu saya adalah di Puskesmas Brebes, di Jl. Tritura 22 Brebes. Tanggal 21 Oktober 2014, ketika meminta rujukan untuk berobat ke dokter spesialis mata, dengan ketusnya petugas puskesmas di loket IV meminta ibu saya untuk berobat di puskesmas saja, dan dijawab oleh beliau, jika sebelumnya sudah berobat dipuskesmas, sampai obat habis ternyata tidak sembuh juga. Tapi argumen yang diberikan si petugas, seorang wanita berumur sekitar 30 tahun, tanpa tanda nama, sungguh keterlaluan, selain membentak, dia juga mengatakan jika di berobat rumah sakit, mata ibu saya pasti harus dioperasi. Jawaban konyol dan bodoh untuk seseorang yang memiliki pengetahuan medis. Ternyata perlakuan tersebut bukan hanya kepada orang tua saya, namun beberapa tetangga dan pasien yang meminta rujukan juga diperlakukkan sama. Selama ini orang tua saya selalu membayar iuran, dan jelas BPJS Kesehatan bukanlah sesuatu yang gratis, setiap bulan beliau membayar Rp. 59.500. Untuk seorang janda tanpa penghasilan, uang tersebut bukanlah kecil artinya buat beliau. Saya yakin, ini bukanlah sikap yang mewakili dinas kesehatan Brebes secara keseluruhan, namun jika sikap tersebut dibenarkan, alangkah ironinya, seorang pasien yang seharusnya dilayani dengan baik, diperlakukkan secara tidak manusiawi.


923 dilihat