Semoga Manajemen RSUD Cibinong Mendisiplinkan Dokternya
05 May 2008
Pendidikan & Pelayanan Kesehatan
Jakarta - Jumat, 02/05/2008 saya dan istri bermaksud memeriksakan kelainan kulit di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong. Dengan asumsi, pasien yang tidak sebanyak dokter umum, kami berangkat agak siang. Sampai di pendaftaran sekitar pukul 9.15 WIB. Ternyata pasien cukup banyak. Saya mendapat urutan ke-20-an. Ketika sampai di ruang tunggu ternyata dokter belum datang. Hanya terlihat beberapa orang mahasiswa praktek di dalam ruangan tersebut.Sekitar pukul 9.30, sesuai jadwal yang tertera, dokter pun belum muncul juga. Dari informasi beberapa pasien yang pernah menjadi pasien dokter tersebut memang biasanya tidak pernah tepat waktu. Tidak lama setelah itu, salah seorang mahasiswa praktek memindahkan saluran TV ke sebuah acara talkshow, di mana dokter tersebut sedang menjadi narasumber. Beberapa orang pasien sempat bercanda dengan mengatakan, "pantes belum datang, masih di TV sih." Saya dan istri pun keluar ruang tunggu karena anak kami sudah mulai rewel.Sekitar jam 10 lewat, kami kembali ke ruang tunggu dan bertanya kepada salah seorang pasien yang sedang menunggu di depan pintu. Apakah dokternya sudah datang. Pasien itu pun menjawab sudah datang sambil menunjuk ke kerumunan di ruang tunggu di mana mahasiswa-mahasiswa praktek dan sang dokter sedang melihat acara talkshow. Begitu wajah sang dokter di-closeup, seorang pasien mengomentari sang dokter, "itu kembarannya, ya?" Saya dan istri cuma tersenyum saja. Rupanya salah seorang pasien tidak sabar melihat tingkah dokter tersebut, langsung menuju ke kerumunan.Entah apa yang dikatakan, tidak lama kemudian sang dokter pun masuk ruang praktek dan mulai pasien dipanggil satu per satu.Bagi kami sebenarnya wajar kalau terkadang kita kagum dengan diri kita. Tapi, seharusnya kewajiban didahulukan. Sudah datang terlambat, kemudian masih menyempatkan untuk menonton. Sedangkan pasien sudah berkumpul mulai dari pagi (ada yang mengantri nomor sejak jam 7 pagi). Memang tidak ada orang yang meninggal karena sakit kulit. Tetapi, seharusnya tetap diprioritaskan.Semoga ini jadi perhatian manajemen RSUD Cibinong agar lebih mendisiplinkandokter-dokternya. Memang pasien yang butuh dokter. Namun, jangan disepelekan. Tetap hormati hak pasien untuk berobat. Walaupun sakitnya tidak menimbulkan kematian prioritas pengobatan harus didahulukan.Rosmana Eko SaputraGaperi I Blok OO/01 Bojonggede Bogorresaputra@gmail.com085920784775(msh/msh)
742 dilihat