Surat Pembaca Indonesia

Transaksi Pintu Tol Tangerang Serpong Bikin Macet

Pemerintah

Jakarta - Sejak kenaikan tarif tol baru-baru ini saya memperhatikan adanya antrian panjang pada pintu tol pembayaran Tangerang dan Serpong. Baik yang mau masuk maupun yang akan keluar dari dua arah baik ke Jakarta maupun ke arah Merak. Salah satu penyebab antrian panjang adalah kenaikan tarif tol dari Rp 1.000 menjadi 1.500 yang mengharuskan pemakai menyiapkan atau lebih banyak menantikan kembalian Rp 500 itu. Kalau diperhatikan pada waktu jam sibuk pagi dan sore hari antrian kendaraan yang akan keluar tol Serpong/Tangerang dari arah Merak mengekor sampai Lippo Karawaci. Sedangkan yang akan masuk tol ke arah Jakarta maupun Merak antrian dari arah jalan raya Serpong harus merambat mulai dari bundaran Alam Sutra. Sungguh sangat menyebalkan. Jalan tol yang seharusnya memperlancar lalu lintas malah menyebakan antrian panjang pada ruas non tol. Ironisnya hanya karena uang Rp 500 pihak Jasamarga membuat antrian yang sedemikian panjang. Saya mempertanyakan haruskah semua tarif tol dinaikkan kalau kenaikan tersebut menyebabkan antrian yang panjang. Bukankah kenaikan dari Rp 1.000 menjadi Rp 1.500 yang berarti 50% melebihi rata-rata kenaikan yang disetujui DPR. Apakah kenaikan ruas tol untuk jarak yang lebih panjang bagi Jasamarga tidak mencukupi. Tidak terlihat upaya dari Jasamarga untuk mengurangi dampak antrian panjang pada jam sibuk. Adalah hak konsumen untuk menuntut kelancaran dan pihak Jasamarga dituntut agar tidak membuat antrian yang memacetkan jalan non tol. Mohon tanggapan pihak Jasamarga dalam hal ini. Mr. Ryan German Centre Building COA No 1 Tangerang mailto.ryan@yahoo.com 08161984947 foto/ist (msh/msh)


664 dilihat