Surat Pembaca Indonesia

Ketika BUKBER dan SABAR Membudaya

Masyarakat, Rumah Tangga & Layanan Pribadi

Sejarah Islam mencatat bahwa makan bersama atau pada zaman sekarang disebut Buka Bersama (BUKBER) dan Sahur Bareng (SABAR) adalah sebuah revolusi dari zaman para sahabat rasulullah  terdahulu. Yang pada masanya, para sahabat rasul sesudah selesai solat asar berjamaah diisi dengan kegiatan ceramah dan tadarus Al-Quran sebelum berbuka puasa.              Memang terasa nikmat rasanya ketika berbuka puasa bersama dengan para sahabat kita, saudara kita, dan keluarga kita. Namun, akan lebih indah rasanya mengikuti apa yang telah dicontohkan rasulullah dan para sahabat terdahulu yang selalu bersama-sama dalam beribadah dan tidak berlebih-lebihan dalam berbuka puasa. Selain menjadi sebuah tradisi dan telah membudaya, bukber dan sabar juga memberikan sentuhan kekeluargaan. Dari mulai SD, SMP, SMA, perkuliahan, dan institusi atau pekerjaan mengadakan kegiatan bukber dan sabar. Beragam cara Ada berbagai macam cara dalam mengisi kegiatan bukber dan sabar  ini. Pertama, dalam menunggu waktu berbuka diisi dengan kegiatan kultum dan tadarus al-quran.        Kedua, adalah bakti sosial, menyantuni anak yatim, panti jompo, musafir, dan fakir miskin seperti memberikan makanan untuk berbuka.  Ketiga, menjadi acara reuni dan silaturahmi antar kelas, sekolah, perkuliahan, organisasi, dan institusi atau perusahaan. Terakhir, membagikan makanan atau tajil kepada pengendara atau orang yang sedang dalam perjalanan. Untuk itu, sebagaimana yang disebutkan dalam hadist dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Orang yang berbuka puasa mempunyai dua kebahagiaan yang bisa ia rasakan; kebahagiaan ketika ia berbuka dan kebahagiaan ketika ia bertemu dengan rabb-nya karena puasa yang dilakukannya.” (HR.Bukhari dan Muslim)           Alangkah bahagianya orang yang berpuasa dan dapat memaknai sebuah arti dari puasa tersebut. Puasa adalah menahan diri dari hawa nafsu dan segala bentuk yang berdampak negatif bagi diri maupun orang lain.           Semoga puasa dan amalan lainnya pada bulan ramadhan ini, kita mendapat keridhoan, keberkahan dan dapat dapat dipertemukan kembali pada bulan ramadhan di tahun berikutnya. Amin.  


1206 dilihat