Surat Pembaca Indonesia

Surat Terbuka Untuk Richeese Factory Dipatiukur - Bandung ( Ayam Masih Mentah )

Lain-Lain

Siang gan ane kali ini buat thread surat pembaca yang dituju ke Richeese Factory Dipatiukur, kenapa sampai ane buat surat terbuka ini di kaskus ? karena komplainan ane via email, dm instagram dan telefon tidak di respon, surat terbuka ini ane buat untuk memperbaiki kualitas dan pelayanan dari Richeese Factory Dipatiukur dan store yang lain supaya kalau memasak / menggoreng ayam harus matang. Berikut kutipan surat terbuka ane dari facebook Quote:Original Posted By Facebook : Tina Agus Tina ► Halo semua, mungkin ini pengalaman terburuk saya selama hidup di tahun 2018 yang baru jalan 3 hari saja. tapi seumur hidup saya belum pernah mengalami hal ini hehehe.. Jadi gini, kemarin tepatnya 2 januari 2018 saya dan seorang teman kantor merasa kelaparan namun malas keluar kantor. Mulailah kita berdua cari-cari referensi makanan melalui aplikasi ojek online. Yang pada akhirnya, pilihan kita jatuh pada combo fire wingsnya Richees factory. Tanpa basa-basi lagi, kami langsung pencet tuh tombol pesan, dengan rincian satu level 3 dan satu lagi level 0. Ternyata, fire wings yang kami pesan tidak tersedia di Richees factori yang ada di jalan Dipati Ukur. Melalui telepon abang ojolnya kami pun mengganti pesanan menjadi Combo Chicken Fire Wings dengan rincian yang sama. Selang gak ada 15 menit pesanan yang kami nantikan pun datang. setelah selesai membayar, dengan tak sabar saya pun dengan sedikit berlari menuju meja dan pengen cepet-cepet di makan. Boxnya saya buka, saus kejunya tak lupa saya colek dan cicip dikit, nasinya pun saya cemplungkan langsung di box yang saus pedasnya mulai beleberan.... Hmmmm ini pasti enak banget. Suapan pertama membuat lidah bergoyang menari-nari karna gurih dan pedasnya yang selalu jadi favorit. Suapan kedua masih belum merasa ada yang aneh. singkat cerita saya menyobek dengan semangat daging ayam crispi yang sudah dilumuri saus pedas, dan betapa kagetnya saya bahwa ayam yang sedang saya nikmati ternyata masih dalam kondisi mentah. Sempet saya biarkan saja dan tetap memakan kulit ayamnya beserta nasi dan sausnya. Sampai saya menyadari bahwa ayam ini betul-betul dalam kondisi tidak matang. kegiatan makan siang yang penuh kenikmatanpun saat itu juga terhenti beganti rasa eneg dan mual karena mau amis yang tak tertahankan. Saya tidak tinggal diam, 6 kali saya telpon nomor telpon yang ada pada struk yang hasilnya tak diangkat satupun. Taksampai disitu, saya coba membuat keluhan melalui website yang entah bakal dibaca atau enggak. Tak merasa puas saya coba cari instagramnya Richees Factory dan coba DM apa yang sudah saya alami beserta bukti foto ayam goreng masih mentah dan struk pembelian. Hasilnya? tidak dibaca sampai sekarang. Lewat comentpun saya coba mengingatkan admin social medianya untuk coba lihat DM yang masuk tapi gak juga di respon. Ini bukan soal uang yang sudah saya keluarkan untuk satu paket ayam, ini soal pelayanan sebuah restoran yang nama dan produknya sudah banyak dikenal masyarakat Indonesia. Bagaimana bisa pihak Richees Factory membiarkan pelanggannya memakan produknya yang masih mentah. Mungkin saya bukan satu-satunya pelanggan yang mengalami hal ini, tapi saya adalah salah satu pelanggan yang menjadikan restoran dengan saus keju yang menurut saya enak ini sebagai tempat makan favorit. Saya sangat paham bahwa kondisi outlet saat itu mungkin sedang sibuk-sibuknya dan kecepatan pelayanan menjadi salah satu periritas utama. Tapi, bukankah kualitas selalu jadi yang utama dari segalanya? Bukankah kualitas produk bagian dari sebuah pelayanan? bukankah kepuasan pelanggan jadi yang terpenting? Dan bukannya ada standar dari setiap perusahaan yang harus dijalanani? Bagaimana bisa ayam yang masih mentah lolos kualifikasi dan tersaji pada pelanggan? apakah ada fungsi yang tidak dijalankan dengan baik? Kepada para kru Richees Factory Dipati Ukur, sebelumnya saya berterima kasih atas makanan yang sudah kami pesan. Namun, kualitas produk yang tak terjaga ini membuat saya berpikir ulang untuk datang kembali dan menyantap menu favorit saya tersebut. Tak apalah jika complain saya tak di gubris, tapi saya harap kejadian seperti ini tak terjadi lagi pada orang lain. Terima kasih


2688 dilihat