Surat Pembaca Indonesia

Hati-Hati Beli Tiket Bus di Loket Resmi Terminal!

Lain-Lain

Tanggal 6 Juni 2010 -+ jam 13.30 WIB saya dan seorang teman saya berniat membeli tiket bus di Terminal Tirtonadi jurusan Tangerang (Terminal Poris Plawad). Karena saya dapat rekomendasi dari teman yang sudah berpengalaman naik bus untuk naik PO Harapan Jaya, maka saya pergi ke loket 8 (Loket Resmi Dalam Terminal yg melayani PO Harapan Jaya, PO Tunggal Daya, dan satu lagi saya lupa).Karena hari senin saya sudah masuk kerja, saya berniat membeli tiket bus yg berangkat pada hari tersebut untuk keberangkatan sekitar jam 14.00 WIB sehingga paling lambat subuh sudah tiba di Tangerang. Menurut petugas di loket 8, Bus Harapan Jaya yang ke arah Tangerang tidak ada yang berangkat sekitar jam 14.00 WIB, melainkan berangkat jam 18.00 WIB. Kemudian petugas tersebut menyarankan saya untuk naik bus PO Tunggal Daya yg akan berangkat jam 14.00 WIB dan paling lambat subuh sudah tiba di Poris Plawad.Saya memutuskan untuk membeli tiket bus tersebut seharga Rp.120.000,- kelas VIP tapi tidak ada jatah makan. -+ pada jam 14.30 WIB bus dengan plat nomor AD1729BG yang kami naiki berangkat. Beberapa saat kemudian kernet bus yang menurut sopir bus bernama Agus menanyakan tujuan akhir masing-masing penumpang. Ketika saya mengatakan bahwa tujuan akhir saya adalah terminal Poris Plawad sambil menunjukkan tiket yang menyebutkan tujuan saya tersebut, sang kernet mengatakan bahwa bus tersebut tidak sampai Terminal Poris melainkan hanya sampai Terminal Kalideres.Menurut sang kernet, agen bus di terminal tempat saya membeli tiket tersebut asal-asalan memberitahu jurusan bus kepada penumpang. Meskipun kecewa tapi kami terima satu kecurangan tersebut karena kami pikir terminal kalideres sudah dekat dengan tujuan akhir kami. Sepanjang perjalanan bus tersebut berjalan lambat dan beberapa kali terlihat menaikkan penumpang di tengah-tengah perjalanan.Sesampainya di daerah Rawa Buaya, Tangerang -+ jam 08.30 WIB sopir bus dan kernet (kernetnya sudah ganti orang - bukan Agus) menyuruh penumpang untuk turun karena itu adalah pemberhentian terakhir bus, kami sempat marah karena merasa dibohongi secara direncanakan sejak dari terminal Tirtonadi sampai dengan Tangerang.Menurut sang kernet, Agus yang merupakan kernet dari Terminal Tirtonadi hanya asal memberitahu agar penumpang tidak marah. Ada 7 (tujuh) orang yang dipaksa turun di Rawa Buaya. Karena semua penumpang hanya pasrah dan mau menerima kecurangan tersebut, maka kami pun tidak mau membuang-buang waktu hanya untuk menerima kebohongan berikutnya. Yang membuat saya heran adalah kenapa bisa agen bus nakal dan calo berkeliaran di dalam terminal bahkan melayani penumpang di loket resmi terminal yang bersebelahan dengan Pos Keamanan dan Ketertiban UPTD Terminal Tirtonadi.Apakah pengelola terminal adalah para calo dan agen bus nakal ataukah petugas terminal berseragam biru yang lebih rajin menarik retribusi jasa ruang tunggu dibandingkan menertibkan para calo? Saya sarankan agar pembaca yang baru pertama kali bepergian dengan naik bus untuk membeli tiket di Pool bus langsung, bukan di terminal karena sangat rawan penipuan. TAUFIK WAHYU HIDAYAT PERUMAHAN ANGKASA PURA II BLOK A1/8 TANGERANG


6027 dilihat